TEMPO Interaktif, Jakarta:MeraukeKapal Motor Digoel berbobot GRT 242 milik Angkutan Sungai, Danau, Pelabuhan dilaporkan tenggelam pada Kamis (7/7) malam sekitar pukul 23.00 WIT pada posisi 08 derajat 32083 Selatan dan 140 derajat 6655 Timur di Selatan Onggari atau sekitar Distrik Okaba, Papua. Menurut Kepala Badan SAR Merauke, Supeno Yuwono kapal tersebut disewa oleh Toko Marinda untuk membawa sejumlah alat berat seperti dua buldoser, semen, dan bahan bangunan lainnya dengan tujuan Tanah Merah, Boven Digoel. Ia menduga kapal tenggelam akibat kelebihan muatan sehingga tak ada keseimbangan. Penumpang dalam daftar manifest hanya terdapat 46 orang, yang terdiri dari 34 penumpang adalah karyawan Toko Marinda dan 12 anak buah kapal (ABK). Tapi menurut pengakuan korban yang selamat, kapal ini berpenumpang lebih dari 200 orang. Mereka terpaksa naik, dan diperkirakan ratusan jiwa belum diketahui nasibnya, kata Supeno kepada Tempo, Sabtu (9/7). Hari ini tim SAR mengerahkan tim yang berjumlah lima orang dengan menggunakan cyredaders 75 PK kapal jenis perahu karet. Areal operasi pencaharian kapal berkisar di laut Kumbe sampai ke Muara Safan, ujar Supeno. Sedangkan tim SAR laut, lanjut dia, akan menggunakan KMP Asmat yang bertolak dari Pelabuhan Merauke. Untuk tim ke tiga, akan menggunakan pesawat milik missionaris MAF. Namun saat ini pihaknya masih menunggu karena cuaca disekitar kota Merauke masih berawan tebal. Sekitar pukul 10.00 WIT jumlah korban selamat yang ditemukan bertambah 2 orang, menjadi 16. Mereka saat ini dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Merauke, kata Supeno. Lita Oetomo