Sejumlah siswa bersama guru sekolah dasar 01 Pasar Laban menyeberang dengan menggunakan perahu bantuan dari BNPB di Teluk Kabung, Bungus, Padang, Sumatera Barat, 7 November 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO , Jakarta: Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Hermansyah, mengatakan pihaknya saat ini sedang mengusulkan untuk anggaran rekonstruksi dan rehabilitasi naik pada tahun 2015. "Kami sedang usulkan sebanyak Rp 1,6 Triliun," kata Hermansyah di kantornya, pada 30 Desember 2014.
Jumlah pasti dana rehabilitasi dan rekonstruksi yang sedang diusulkan untuk tahun 2015 adalah Rp 1.643.070.900. Jumlah itu naik dari anggaran yang digunakan pada tahun 2014 yang sebanyak Rp 1.035.816.272.788. (Baca: Cilacap Banjir, Kerugian Mencapai Rp 4,5 Miliar)
Hermansyah mengatakan, pada 2015 pihakya akan fokus pada rehabilitasi bencana yang terjadi sejak 2010-2014. Rehabilitasi bencana 2010 yang masih mendapat angaran pada tahun 2015 adalah gempa dan tsunami di kabupaten Mentawai propinsi Sumatera Barat dan banjir bandang Wasior kabupaten T Wondama, Propinsi Papua Barat serta gempa Yapen Waropen di propinsi Papua.
Bencana yang terjadi pada tahun 2014 yang mendapat anggaran tahun 2015 adalah erupsi Gunung Sinabung di propinsi Sumatera Utara, banjir dan longsor Manado di Sulawesi Utara, erupsi Gunung kelud di propinsi Jawa Timur serta usulan kabupaten kota dengan skala kecil atau sektor tertentu.
"Jumlah Rp 1,6 Triliun ini adalah sebagian dari Rp 2,8 anggaran bencana BNPB di tahun 2015," kata Sekretaris BNPB, Dody Ruswandi pada kesempatan yang sama.