TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 60 anggota Dewan dari Fraksi Demokrat menggunakan hak mengajukan pertanyaan kepada Presiden Joko Widodo, terkait dengan kebijakan mengubah nomenklatur kementerian dan menaikkan harga BBM. Hak yang digunakan tersebut di luar wacana pengajuan hak interpelasi oleh DPR pada Presiden.
"Hak mengajukan pertanyaan ini melekat pada setiap anggota Dewan. Kalau interpelasi harus melalui kesepakatan paripurna dan diajukan sebagai hak DPR," kata politikus Demokrat, Benny K. Harman, di sidang paripurna DPR, Selasa, 2 Desember 2014. (Baca: Dituding Politik Dua Kaki, Ini Pembelaan Demokrat)
Benny kemudian membacakan surat yang berisi dua pertanyaan kepada Jokowi. Menurut Benny, pertanyaan tersebut diajukannya dalam sidang paripurna karena tidak ada forum lain yang menyediakan ruang untuk itu. (Baca: Kata Ruhut Soal Saling Sindir Jokowi-SBY)
Dua pertanyaan yang dibacakan Benny mewakili seluruh anggota Dewan dari Partai Demokrat terkait dengan kenaikan harga BBM dan pengalihan subsidi yang dilakukan Jokowi. Pertama, Demokrat menanyakan apa urgensi Presiden menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia sedang turun di bawah asumsi makro APBN 2014? Fraksi Demokrat menganggap keputusan menaikkan harga BBM tidak tepat karena belum lama ini tarif dasar listrik dan harga gas naik. (Baca: Fraksi Demokrat Ajukan Hak Bertanya Soal BBM)
Pertanyaan kedua, dari mana sumber dana untuk Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Kesejahteraan Sosial? "Dana untuk KIS, KIP, dan KKS tidak ada dalam nomenklatur APBN 2014, jadi dari mana dananya diambil?" ujar Benny. (Baca: Ruhut: Demokrat Tolak Dukung Hak Interpelasi)
Pembacaan surat itu diinterupsi oleh sejumlah peserta sidang yang mengingatkan tak tercantum dalam agenda sidang paripurna. Pimpinan sidang, Taufik Kurniawan, segera memotong Benny dan memintanya menyerahkan materi yang dibaca kepada pimpinan DPR. (Baca: Demokrat Abu-abu, dari Pemilu sampai Interpelasi)
Seusai sidang, Benny berujar, pengajuan hak bertanya itu di luar wacana interpelasi dari Koalisi Merah Putih. Pertanyaan Demokrat, kata Benny, akan disampaikan langsung kepada Jokowi melalui pimpinan DPR. "Kalau jawaban Presiden tidak memuaskan, baru kita tingkatkan ke hak interpelasi," katanya. (Baca juga: Interpelasi Jokowi, Demokrat Malu-malu Mau)
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Topik terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Kasus Munir | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
FPI Pilih Gubernur Jakarta Fahrurrozi. Siapa Dia?
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris
Berita terkait
Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo
1 jam lalu
Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaIstana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini
2 jam lalu
Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua
2 jam lalu
Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.
Baca SelengkapnyaPemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara
2 jam lalu
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara
Baca SelengkapnyaBusyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis
3 jam lalu
Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah
Baca SelengkapnyaSederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024
4 jam lalu
Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.
Baca SelengkapnyaSederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang
5 jam lalu
Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta
Baca SelengkapnyaJokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya
5 jam lalu
Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya
5 jam lalu
Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau
6 jam lalu
Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya