Jokowi Berharap Laut Menyatukan Negara ASEAN

Reporter

Editor

Sundari

Rabu, 12 November 2014 16:40 WIB

PM Malaysia Najib Razak, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Sen, dan Presiden RI Jokowi usai berpose di pembukaan pertemuan ASEAN ke-25 di Naypyitaw, Myanmar, 12 November 2014. AP/Gemunu Amarasinghe

TEMPO.CO, NAYPYIDAW - Presiden Joko Widodo berharap negara-negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN bisa bekerja sama untuk mengatasi sengketa laut. "Kita harus memastikan bahwa laut akan menyatukan ASEAN, bukan memisahkan," kata Jokowi saat menyampaikan pandangan Indonesia di sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, Rabu, 12 November 2014. (Baca: Di KTT ASEAN, Jokowi Paparkan Tiga Isu)

Menurut Jokowi, negara-negara ASEAN harus fokus membangun konektivitas dan infrastruktur maritim demi kemajuan bersama. Jokowi juga berharap negara-negara ASEAN bisa bersama-sama mengatasi sumber konflik di laut. "Konflik di laut seperti pencurian ikan, pelanggaran wilayah, penyelundupan, dan sengketa wilayah, dapat diatasi melalui kerja sama yang sungguh-sungguh," ujar Jokowi.

Indonesia, kata Jokowi, yakin kemakmuran dan perdamaian kawasan bisa ditentukan oleh proses kerja sama negara-negara ASEAN dalam mengelola samudra. Mengenai sengketa Laut Cina Selatan, Jokowi mengimbau semua negara ASEAN untuk lebih menahan diri. (Baca: Di KTT ASEAN, Jokowi Paparkan Ide Poros Maritim)

"Indonesia menyerukan semua pihak untuk menahan diri, menjalankan Declaration of Conduct dan mempercepat kesepakatan Code of Conduct," katanya. (Baca: Jokowi Berperan Penting di KTT ASEAN)

Dalam pleno KTT ASEAN di Naypyitaw, setiap kepala negara diberi waktu untuk menyampaikan pandangannya. Sesi pleno dimulai setelah pembukaan KTT. (Baca: Jokowi 'Jual' Program Kerja di KTT ASEAN)

ANANDA TERESIA

Baca juga:
Gameloft Yogya Tak Terpengaruh Penggerebekan
Aksi Terorisme Ancam KTT ASEAN di Myanmar
Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Hari Ini, Jasad Jesse Lorena Tiba di Kampungnya

Berita terkait

Iuran BPJS Kesehatan Kelas Rawat Inap Standar, Pengamat: Harus Perhatikan Kemampuan Peserta

3 menit lalu

Iuran BPJS Kesehatan Kelas Rawat Inap Standar, Pengamat: Harus Perhatikan Kemampuan Peserta

Pengamat kesehatan dari IAKMI mengatakan penyesuaian iuran untuk Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS Kesehatan perlu memperhatikan kondisi peserta.

Baca Selengkapnya

Gabung Gerindra, Bobby Nasution Ambil Formulir Pendaftaran di 6 Parpol Lain pada Pilgub Sumut

6 menit lalu

Gabung Gerindra, Bobby Nasution Ambil Formulir Pendaftaran di 6 Parpol Lain pada Pilgub Sumut

Tim Bobby Nasution berharap tujuh parpol dapat mengusung menantu Jokowi itu menjadi calon gubernur Sumut di Pilgub 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong BPKP Berinovasi dalam Penggunaan Teknologi

8 menit lalu

Jokowi Dorong BPKP Berinovasi dalam Penggunaan Teknologi

Jokowi menekankan bahwa tuntutan masyarakat semakin tinggi. Kepala negara juga menyatakan kompetisi antar negara juga semakin ketat.

Baca Selengkapnya

Dari UKT Kampus Negeri sampai Walhi Kritik Pidato Jokowi di Top 3 Tekno

1 jam lalu

Dari UKT Kampus Negeri sampai Walhi Kritik Pidato Jokowi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 22 Mei 2024, dipuncaki berita terpopuler kemarin yang isinya antara lain tentang UKT melambung.

Baca Selengkapnya

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

4 jam lalu

Diskusi Soal Pembentukan Pansel KPK dengan KSP, ICW dan PSHK Sampaikan 3 Hal Ini

ICW menilai pembentukan Pansel KPK krusial bagi Presiden Jokowi karena ini peluang terakhir menyelamatkan KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

12 jam lalu

Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air untuk Petani

Prediksi menyebut pada 2050 sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi akan mengalami kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

12 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

14 jam lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

14 jam lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

14 jam lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya