PMII Paksa Legislator Teken Penolakan UU Pilkada

Reporter

Rabu, 8 Oktober 2014 14:12 WIB

Seratusan mahasiswa dan seniman menggelar aksi menolak UU Pilkada di depan Gedung DPRD Banyumas, 8 Oktober 2014. Mereka juga mengecam arogansi partai politik di DPR yang berebut kekuasaan. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Kediri - Puluhan mahasiswa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Kediri berhasil memaksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pendukung Koalisi Merah Putih menandatangani surat dukungan pencabutan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah dan mendukung keluarnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pilkada.

Anggota Dewan sempat menolak menandatangani surat dukungan itu. Negosiasi berjalan cukup alot, tapi akhirnya mereka menuruti setelah dihujat mahasiswa.

Hampir seluruh fraksi menandatangani surat itu, termasuk anggota Koalisi Merah Putih. Di antaranya Fraksi Gerindra dan Partai Amanat Nasional. "Walau partai kami menolak ini, tapi saya mendukung aspirasi kalian," kata Ketua DPRD sekaligus Ketua PAN Kota Kediri Kolifi Yunon, Rabu, 8 Oktober 2014.

Fraksi Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tetap menolak tanda tangan. Mereka dicerca mahasiswa sebagai partai banci. Ketua Fraksi Demokrat Yudi Ayubkan berdalih tak bisa memenuhi tuntutan itu karena terikat sikap partai. Sebagai legislator, dia tak bisa mengubah keputusan begitu saja meski sekedar tanda tangan.

Kericuhan nyaris pecah kembali saat Yudi mengancam mahasiswa yang memaksanya tanda tangan. Hal itu mengundang kemarahan mahasiswa untuk menantang. "Saya akan perintahkan megang kalian," kata Yudi sambil memberi kode polisi.

Beruntung politikus Demokrat itu segera pergi dan masuk ke dalam kantor sebelum kemarahan mahasiswa meledak. Sikap serupa juga diikuti dua legislator PKS yang ngeloyor pergi.

Ketua Cabang PMII Kota Kediri Pindra kecewa dengan sikap Demokrat serta PKS. Mereka dinilai mengingkari proses pemilihan anggota Dewan yang dipilih secara langsung oleh rakyat. "Mereka partai pengkhianat rakyat!"

Sebelum tanda tangan didapat, mahasiswa sempat terlibat baku pukul dengan polisi di depan Gedung DPRD. Aksi unjuk rasa berubah ricuh akibat anggota Dewan lamban menemui mereka. Para mahasiswa yang memaksa masuk ke gedung DPRD dihadang polisi di depan pintu gerbang. Bentrok tak bisa dihindari.

Dalam hitungan menit, mahasiswa dan polisi baku pukul dengan sengit. Mahasiswa makin beringas ketika beberapa kawan mereka hendak ditahan polisi. Setelah adu fisik, mereka berhasil membebaskan rekannya dan kembali dalam barisan. Tak puas dengan sikap polisi, mereka membakar kardus air mineral hingga sempat memacetkan arus lalu lintas di depan DPRD. "Anggota Dewan bangsat, berlindung di belakang polisi," teriak mahasiswa dengan kesal.

Setelah melalui negosiasi yang cukup alot dengan polisi, sejumlah perwakilan fraksi turun menemui mereka. Mahasiswa sempat membakar ban di kantor DPRD Kabupaten Kediri.

HARI TRI WASONO

Baca juga:
Badai Berkekuatan 289 Km per Jam Menuju Jepang
Zona Tempur ISIS Jadi Objek Wisata Perang
Ini Kunci KMP Kuasai MPR Versi Setya Novanto
Petr Cech Ancam Hengkang dari Chelsea

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

5 hari lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

8 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

9 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

16 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

19 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

22 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

50 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

58 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

18 Maret 2024

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

13 Maret 2024

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya