Mereka Berkemah Tolak RUU Pilkada Tak Langsung  

Reporter

Selasa, 23 September 2014 16:29 WIB

Seorang mahasiswa mengusung sebuah poster saat berunjuk rasa menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, 16 September 2014. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Surabaya - Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) menggelar unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Grahadi, Selasa, 23 September 2014. Mereka berunjuk rasa dengan mendirikan tenda untuk berkemah di depan patung Gubernur Soerjo hingga 25 September 2014, saat rancangan beleid itu diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Selain mendirikan tenda, mereka juga membentangkan spanduk-spanduk yang di antaranya bertuliskan "RUU Pilkada Pengkhianat Reformasi" dan "Tolak RUU Pilkada oleh DPRD". "Kami ingin memilih langsung calon pemimpin kami, bukan lewat anggota (Dewan). Satu suara kami sangat menentukan," kata Kusnan, orator kelompok itu.

Kusnan menyatakan tuntutan agar rencana pengesahan revisi Undang-Undang Pilkada di DPR digagalkan. Unjuk rasa panjang ini, kata dia, akan diisi dengan diskusi-diskusi setiap malam. Menurut dia, rakyat Indonesia sangat berhak memilih calon pemimpinnya sendiri. "Suara rakyat adalah suara Tuhan," katanya.

Tokoh pembela hak asasi manusia, Salahudin Wahid alias Gus Sholah, juga meminta rencana pengesahan revisi UU Pilkada ditunda. Dia berpendapat, kualitas demokrasi tidak hanya ditentukan oleh sistem pemilihan, tapi juga komitmen peserta pemilu, yakni partai politik.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, itu, mekanisme pemilihan pemimpin daerah tidak berkaitan dengan potensi terjadinya politik uang. Politik uang, dia melanjutkan, berkelindan dengan etika dan mentalitas politikus peserta pemilihan. "Potensi money politics tetap ada baik dalam sistem langsung maupun tidak langsung," katanya.

Integritas seorang kepala daerah, menurut Gus Sholah, juga tidak tergantung pada sistem pemilihan, melainkan orang itu sendiri. "Banyak kepala daerah yang tersangkut korupsi, tapi juga tidak sedikit orang-orang baik yang muncul karena pemilihan langsung," katanya.

EDWIN FAJERIAL | ISHOMUDDIN

Terpopuler
Akhirnya, Jokowi Bocorkan Nama Kabinetnya
Golkar Terbelah Hadapi Voting RUU Pilkada
Gadis Ini Dipaksa Ibunya Tidur dengan 1.800 Pria
Resmi, Demokrat Dukung Pilkada Langsung

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

5 hari lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

8 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

9 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

16 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

19 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

22 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

50 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

58 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

18 Maret 2024

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

13 Maret 2024

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya