Pilkada via DPRD Jadi Ajang 'Cuci Tangan' Partai  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 16 September 2014 03:56 WIB

Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan. TEMPO/Ratih Purnama

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, mengatakan dukungan pemilihan kepala daerah oleh DPRD adalah aksi cuci tangan partai politik. Ade mengatakan yang patut dipersalahkan terkait dengan buruknya pemilihan kepala daerah adalah partai.

Partai politik yang selama ini mempraktekkan perilaku korupsi, baik saat proses rekrutmen calon legislator, kepala daerah, maupun penggalangan dukungan kepada masyarakat. "Eh, sekarang mereka menyalahkan pemilih," ujar Ade dalam diskusi di kantor ICW pada Senin, 15 September 2014.

Sebelumnya, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih mendukung aturan pemilihan umum kepala daerah oleh DPRD dimasukkan dalam Revisi Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah. Mereka menuding pemilihan secara langsung yang dilakukan selama ini boros, membuat konflik sosial, dan sarat politik uang.

Menurut Ade, politik uang yang terjadi justru dicontohkan oleh partai. Partai politik tak segan mengeluarkan biaya tinggi untuk menggalang dukungan, baik ke partai lain maupun ke masyarakat.

Ade mencontohkan kasus Nazaruddin, terpidana korupsi wisma atlet sekaligus mantan Bendahara Partai Demokrat yang menjadi "mesin ATM" partai. Kala itu, Nazaruddin adalah anggota Badan Anggaran DPR.

Direktur Koalisi Masyarakat Pemantau Legislatif Syamsudin Alimsyah berpendapat, partai harus introspeksi diri dengan membenahi manajemen ketimbang menyalahkan kondisi masyarakat. Ade lebih takut pada pilkada oleh DPRD yang berisi kader parpol bermanajemen buruk. "Di periode sekarang, ada 43 anggota DPRD yang terkait dengan kasus korupsi. Bagaimana kami bisa mempercayai mereka?" tutur Syamsudin dalam diskusi.

ROBBY IRFANY

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014

Berita terpopuler lainnya:
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
Koalisi Merah Putih Jalani Strategi Bumi Hangus
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah

Berita terkait

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

1 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

1 hari lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

4 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Pembentukan Pansel KPK oleh Presiden Jokowi

Novel Baswedan menilai dalam proses pemilihan Pansel KPK akan terlihat ada atau tidaknya keinginan Jokowi memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

4 hari lalu

Aktivis Antikorupsi Beri Saran Jokowi untuk Pansel KPK, Novel Baswedan: Ujian Terakhir Pemerintah

Presiden Jokowi akan mengumumkan Pansel KPK bulan ini. Sejumlah aktivis antikorupsi memberi masukan, termasuk Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

4 hari lalu

ICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan

ICW mengatakan Presiden Jokowi harus memastikan para anggota Pansel KPK nantinya tak memiliki konflik kepentingan dan intervensi keputusan.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

9 hari lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

9 hari lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

9 hari lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

9 hari lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya