Ribuan Peserta JKN Banyuwangi Menunggak Premi

Reporter

Kamis, 4 September 2014 06:15 WIB

Seorang warga merapikan berkas untuk berobat dengan sistem BPJS di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta (2/1). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kabupaten Banyuwangi, Adi Soemarno, mengatakan 45 persen atau sekitar 4 ribu peserta BPJS Kesehatan dari jalur mandiri menunggak premi. Peserta yang menunggak tersebut kebanyakan hanya membayar premi satu kali. "Angka yang menunggak hampir separuh dari total peserta," kata Adi kepada Tempo, Rabu, 3 September 2014

Menurut Adi, dari Januari hingga akhir Agustus, peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari jalur mandiri di Banyuwangi ada sembilan ribu orang. Jalur mandiri ini adalah kelompok peserta yang preminya tidak ditanggung oleh perusahaan atau pemerintah, melainkan dibayar secara pribadi. Sedangkan premi kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI), seperti penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat, TNI/Polri, dan pegawai negeri sipil, dibayar oleh pemerintah.

Sebagian besar peserta jalur mandiri tersebut, kata Adi, baru mengurus kartu JKN saat sakit atau menjelang melahirkan. Namun, setelah keluar dari rumah sakit, mereka enggan membayar premi lagi. Namun Adi tidak merinci besarnya angka tunggakan. Banyaknya peserta yang menunggak mengakibatkan BPJS rentan mengalami kesulitan keuangan. "Sangat mengganggu cash-flow kami," katanya.

BPJS akan mencabut kepesertaan jika peserta menunggak hingga 6 bulan. Apabila sudah dicabut, peserta dapat mengaktifkan kartu JKN lagi setelah melunasi seluruh tunggakan ditambah denda 2 persen. (Baca berita lainnya: Banyuwangi Belum Daftarkan Keluarga Miskin ke JKN)

BPJS Banyuwangi kini gencar menarik peserta jalur mandiri dari kalangan warga yang sehat. Dengan bergabungnya mereka, premi yang mereka bayar bisa menjadi subsidi silang bagi peserta yang sakit.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Taufiq Hidayat membenarkan info bahwa banyak pasien yang baru mengurus kartu JKN saat menjalani rawat inap. "Kebanyakan pasien yang sakit kronis dan ibu melahirkan," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Wiji Lestariono mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membantu sosialisasi BPJS ke seluruh puskesmas. Selain itu, Pemkab juga akan memberi fasilitas agar BPJS bisa masuk ke perusahaan, BUMN, dan pengelola perkebunan. "Agar semakin banyak orang sehat yang mendaftar JKN," katanya.



IKA NINGTYAS




Baca juga:
Polisi 'Narkoba' Segera Dipindah ke Kuala Lumpur
Logam Tanah Jarang untuk Sumber Listrik
Aktivis Tolak Smelter di Dekat Hutan Baluran
Jaksa Banding, Tiga Siswa SMA 3 Kembali Ditahan
Obama Bersumpah Hancurkan ISIS

Berita terkait

Penghapusan Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Izin Jokowi dan..

7 Agustus 2022

Penghapusan Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Izin Jokowi dan..

Pemerintah hingga kini masih belum memutuskan kapan dimulainya pemberlakuan kelas rawat inap standar atau KRIS pada layanan BPJS Kesehatan maupun perubahan tarif iurannya. Perubahan layanan itu akan menghapuskan sistem kelas 1, 2, dan 3 bagi peserta yang rawat inap.

Baca Selengkapnya

DJSN Bicara Soal Pendanaan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

16 Februari 2022

DJSN Bicara Soal Pendanaan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Dewan Jaminan Sosial Nasional memastikan dana awal program Jaminan Kehilangan Pekerjaan mencukupi untuk beberapa tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Usut Suap Bupati Jombang, KPK Temukan Potensi Penyimpangan SJSN

6 Februari 2018

Usut Suap Bupati Jombang, KPK Temukan Potensi Penyimpangan SJSN

Kajian KPK menunjukkan kelemahan dan potensi penyimpangan dalam dana kapitasi SJSN terbagi menjadi empat aspek.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Keluhkan Banyak Perusahaan Belum Daftar  

20 April 2017

BPJS Ketenagakerjaan Keluhkan Banyak Perusahaan Belum Daftar  

BPJS Ketenagakerjaan menargetkan perusahaan yang patuh dalam mengikuti jaminan sosial ketenagakerjaan mencapai 85 persen.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Pemerintah Tekan Defisit di Program Jaminan Kesehatan

30 Maret 2017

Begini Cara Pemerintah Tekan Defisit di Program Jaminan Kesehatan

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengatakan ada opsi
yang digodok pemerintah untuk menekan defisit program jaminan
kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya

Kepala BPJS: Abdi Dalem Keraton Berhak pada Jaminan Sosial

24 April 2016

Kepala BPJS: Abdi Dalem Keraton Berhak pada Jaminan Sosial

Abdi dalem, menurut dia masuk kategori pekerja informal, meskipun menerima gaji dari APBD dan honor dari dana keistimewaan.

Baca Selengkapnya

Abdi Dalem Keraton Yogya Dapat Gaji dan Honor dari Negara  

24 April 2016

Abdi Dalem Keraton Yogya Dapat Gaji dan Honor dari Negara  

Beberapa jadi abdi dalem, di antaranya Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo dan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Baca Selengkapnya

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Abdi Raja atau Pegawai?

24 April 2016

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Abdi Raja atau Pegawai?

Barulah sejak UU Nomer 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY disahkan pada 2012, Suyatman dan abdi dalem lainnya berlega hati.

Baca Selengkapnya

86.558 Warga Makassar Terima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan  

27 Januari 2016

86.558 Warga Makassar Terima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan  

Pemerintah menyediakan dana Rp 48 miliar untuk membayar iuran BPJS Kesehatan bagi warga miskin.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pengusaha: Jaminan Sosial Membebani Pekerja

14 Desember 2015

Asosiasi Pengusaha: Jaminan Sosial Membebani Pekerja

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meyakini kepesertaan pekerja dalam program jaminan sosial membebani pekerja kelas kecil dan menengah

Baca Selengkapnya