Keterangan Saksi Kasus Bom Kuningan Tak Konsisten

Reporter

Editor

Kamis, 7 April 2005 18:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Saksi Syaiful Bahri dan Heri Sigu Samboja dalam persidangan kasus Bom Kuningan dengan terdakwa Irun Hidayat memberikan keterangan tidak konsisten dan berubah-ubah. Syaiful, misalnya, dalam sidang yang dipimpin hakim Soedarjatno di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (7/4), mengaku tak mengenal Noordin M. Top. Tetapi pada bagian lain ia menceritakan bahwa dirinya diperintah oleh tersangka pelaku berbagai aksi pemboman di Indonesia yang buron itu untuk membeli Potasium (bahan pembuat peledak) sebanyak 250 kg di Sukabumi. Ia juga menyatakan membantu Noordin menumbuk Potasium hingga halus di sebuah rumah di kawasan Serang, Provinsi Banten. Di rumah itu, kata Syaiful, juga terlihat ada gundukan bahan belerang. Ketika Jaksa Sodikin mempertanyakan keterangan Syaiful yang mengakut tidak mengenal Noordin, tapi justru dari ceritanya malah sempat bekerja sama dengannya, ia menjawab bahwa dirinya hanya kenal dengan Khalid. Rupanya itu adalah nama lain dari Noordin. Sementara itu, pada awal dimintai keterangan sebagai saksi, Heri langsung menyatakan mencabut seluruh keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Ia mengaku memberikan keterangan dalam tekanan polisi yang memeriksanya. "Tangan saya dipukul pakai alat besar oleh polisi,"kata dia. Keterangan Heri yang simpang siur menyangkut keterangannya bahwa dirinya baru mengenal terdakwa Irun saat berada dalam tahanan di Polda Metro Jaya. Padahal, sebelumnya Syaiful mengungkapkan dirinya bersama Heri pernah bertandang ke sebuah rumah yang ditempati Irun di kawasan Cikampek, Jawa Barat. Ketika hakim mempertanyakan bagaimana hal itu bisa terjadi, Heri menjawab santai "Saya tidur seharian karena capek,"ujar dia. Astri Wahyuni

Berita terkait

Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

10 September 2016

Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

Peringatan bom Kuningan ini bertujuan mengingatkan bahwa aksi terorisme sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

9 September 2014

Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

Saat ini Wahyudi masih menggunakan alat bantu selang untuk
mengalirkan oksigen dari saluran pernafasan ke otak.

Baca Selengkapnya

Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

9 September 2014

Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

Peringatan itu dihadiri korban dan keluarga korban bom Kuningan.

Baca Selengkapnya

Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

1 Maret 2010

Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

Pasca peledakan bom di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Pusat, hunian hotel berskala internasional tersebut anjlok hingga 30 persen. "Pengunjung drastis menurun, sampai sekarang belum pulih kembali," ujar Direktur Sumber Daya Manusia Ritz Carlton Benny Kasana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/1).

Baca Selengkapnya

Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

26 Juli 2009

Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

Taufan Haji atau Mustofa Akbar, yang sempat diduga Noordin M Top, dipindah dari tahanan kepolisian resor ke markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Mencari Identitas Pria Berinsial N

21 Juli 2009

Mencari Identitas Pria Berinsial N

Proses identifikasi korban dilakukan sepenuhnya oleh tim DVI Polri.

Baca Selengkapnya

Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

19 Juli 2009

Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

Polisi memastikan bom yang diledakkan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton memiliki kesamaan dengan bom Bali dan Cilacap. Ada kesamaan, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).

Baca Selengkapnya

Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

19 Juli 2009

Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

Polisi berhasil mengidentifikasi satu korban ledakan bom di Hotel JW Marriot. Korban bernama Garth Mc Evoy, warga negara Australia, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).

Baca Selengkapnya

Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

6 September 2007

Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan ditemukan di tempat pembuangan sampah Kali Baru dekat Stasiun Citayam, Depok hari ini. Benda berbentuk tabung menyerupai dinamit itu berwarna merah, berdiameter 5 cm dan panjang 30 cm. Tabung itu dikeliling oleh kabel dan di luarnya terdapat tulisan Super Zavaron Turkey 1818206.

Baca Selengkapnya

Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

8 Agustus 2007

Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

Kepolisian Resort Madiun dan tim uji bom dari Komando Brimob Kepolisian Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar rumah Jabir alias Gempur Budi Angkoro --pelaku bom di Kuningan, Jakarta

Baca Selengkapnya