TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X membenarkan kabar bahwa calon presiden Prabowo Subianto akan bertemu dengannya di Keraton Kilen Yogyakarta, Selasa, 1 Juli 2014. Pertemuan itu sejatinya direncanakan berlangsung pekan lalu. "Tapi saya enggak bisa. Jadinya nanti sore," kata Sultan, saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta.
Menurut Sultan, pertemuan tersebut hanya merupakan silaturahmi biasa. Hal yang sama dilakukan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu di tempat sama pula. "Silaturahmi. Sama seperti Jokowi. Enggak ada bedanya," kata Sultan.
Sultan menegaskan, posisinya dalam pemilihan presiden 2014 adalah netral. Karena itu, dia menerima kedatangan kedua kubu calon presiden. "Pilihan saya di TPS saja," kata Sultan.
Sultan mengimbau tiap-tiap ketua tim pemenangan agar bisa mengontrol massa menjelang pemilihan presiden 9 Juli. Dengan begitu, konflik antarmassa pendukung calon presiden dalam kampanye tidak terjadi lagi.
Calon presiden Joko Widodo sudah lebih dulu bertemu dengan Sultan, yaitu pada 2 Juni lalu. Menurut Jokowi, dia tidak datang untuk meminta dukungan Sultan. "Kami datang untuk bersilaturahmi dan mohon restu kepada Sultan. Karena, selain sebagai gubernur dan raja, Sultan adalah bapak bangsa," kata Jokowi ketika itu.
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
29 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.