Bulog Siapkan 46.000 Ton Beras untuk NTT

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2005 17:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Urusan Logistik (Bulog) mengalokasikan 46.000 ton beras bagi sepuluh kabupaten di Nusa Tenggara Timur yang kekeringan terparah. Dari alokasi tersebut, 36.000 ton beras sudah di gudang Depot Logsitik (Dolok) NTT dan 10.000 ton lainnya dalam perjalanan dari Jawa Timur ke Kupang. Departemen Pertanian mengupayakan tambahan 1.000 ton beras bantuan World Food Program (WFP). Sedangkan Departemen Sosial sejak Selasa (15/3) mulai mendistribusikan bantuan 100 ton beras gratis yang diambil dari stok penyangga.Direktur Utama Bulog, Wijanarko Puspoyo di Kupang, Rabu (16/3) mengatakan, pemerintah secara nasional mengalokasikan 145.000 ton beras untuk menanggulangi masalah bencana alam. "Khusus NTT, bantuan sementara sebanyak 46.000 ton dan akan ditambahkan jika kondisi semakin kritis," kata Wijanarko.Saat ini, lanjutnya, pemerintah dan Bulog masih mengecek kebutuhan berad di kabupaten-kabupaten rawan pangan. "Saya ke NTT melihat langsung apakah benar pemberitaan di media massa bahwa terjadi rawan pangan," katanya.Kepala Pusat Kewaspadaan Pangan Departemen Pertanian Sobar Wiganda yang dihubungi terpisah mengatakan, Departemen Pertanian akan mengupayakan proyek padat karya bagi warga di 12 kabupaten yang kekeringan dan terancam rawan pangan. "Proyek padat karya yang akan dilakukan yakni perbaikan saluran irigasi dan proyek pertanian lainnya dengan melibatkan warga," katanya.Sementara itu, data yang diperoleh dari Satuan Koordinasi Lapangan Penanggulangan Bencana dan Penanganan pengungsi NTT menyebutkan, terdapat enam kabupaten yang masuk dalam kondisi rawan. Jems de Fortuna

Berita terkait

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

2 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

2 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

3 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

6 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

6 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya