RSUD Soetomo Rawat Dua Pasien Suspect MERS

Reporter

Senin, 12 Mei 2014 17:31 WIB

Tim Dokter menunjukan hasil foto Rontgen pasien suspect virus MERS-CoV yang di rawat di ruang Isolasi RSUD Gambiran, kota Kediri, Jawa Timur (12/5). RSUD Gambiran menerima pasien wanita E (44) yang mengalami gejala seperti terinfeksi virus Mers setelah pulang Umroh. Tim dokter masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Surabaya - Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo Surabaya menerima dua pasien terduga flu unta atau Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-Cov). Namun dari hasil dua kali pemeriksaan laboratorium, satu pasien dinyatakan negatif.

Direktur RSUD Soetomo, Dodo Anondo, mengatakan, meski negatif MERS, pasien tersebut tetap harus menjalani pemeriksaan yang ketiga. "Dua kali pemeriksaan negatif, negatif. Tinggal satu kali lagi," kata Dodo saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Mei 2014.

Pasien pertama tersebut dirujuk ke RSUD Soetomo pada Jumat pagi, 9 Mei 2014. Awalnya, pasien perempuan berusia 54 tahun itu baru pulang dari umrah saat mengalami gejala demam. Oleh petugas, dia dikirim ke rumah sakit haji sebelum kemudian dipindah ke RSUD Soetomo.

Pasien kedua adalah warga Lamongan, yang juga baru pulang menunaikan ibadah umrah. Ia masuk rumah sakit pada Ahad malam, 11 Mei 2014. Menurut Dodo, perempuan 50 tahun itu masih menjalani pemeriksaan pertama. "Hasilnya mungkin dua hari lagi," katanya.

Saat ini kedua pasien masih berada di ruang isolasi. Kondisi keduanya juga dalam keadaan stabil dan membaik. (Baca: Satu WNI di Jeddah Meninggal Akibat MERS-CoV)

Pasien terduga MERS harus menjalani tiga kali pemeriksaan laboratorium. Sampel darah pun harus diuji di Jakarta. Dodo menjelaskan, ini lantaran pemerintah menetapkan kebijakan satu pintu pemeriksaan uji laboratorium bagi terduga MERS-CoV agar hasilnya lebih terfokus dan valid. Biasanya, hasil pemeriksaan bisa diketahui dalam satu-dua hari.

Ihwal pasien terduga baru dari Lumajang, Dodo mengaku belum mendapat laporan. RSUD Soetomo memang menjadi salah satu rumah sakit di Jawa Timur yang menjadi rujukan pasien terduga flu unta. Mereka yang baru pulang dari Arab Saudi dan mengalami gejala panas tinggi, batuk dan sesak napas harus dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. (Baca: Jemaah Umrah Asal Lumajang Suspect MERS)

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan pemerintah provinsi telah menyiapkan empat rumah sakit untuk menerima pasien terduga MERS. Selain RSUD Soetomo, ada juga Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Subandi Jember, dan Rumah Sakit Soedono Madiun. Keempat rumah sakit itu dianggap memiliki fasiltias dan tenaga medis yang memadai untuk merawat pasien terduga flu unta. (Baca: Marak MERS,Jatim Tidak Larang Warganya Pergi Umrah )

AGITA SUKMA LISTYANTI







Terpopuler




































Advertising
Advertising































Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

8 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

13 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

16 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

16 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

26 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

43 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

44 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya