Seorang anak bermain meskipun gelombang ombak tinggi di Pantai Marunda, Jakarta, Jum'at (27/1). Gelombang tinggi yang mencapai antara dua hingga tiga meter selama sepekan terakhir di kawasan pesisir Jakarta berefek pada perekonomian warga setempat, seperti nelayan berhenti melaut dan pedagang-pedagang pinggir pantai yang tidak beroperasi karena hantaman ombak merusak sebagian warung mereka. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Tasikmalaya - Dua siswa sekolah dasar, yakni Zaki dan Alfi, keduanya 9 tahun, tersapu ombak di Pantai Pasanggrahan, Desa/Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu petang, 30 April 2014. Satu bocah tewas dan korban lainnya masih dicari tim SAR.
Jasad Zaki ditemukan tim gabungan tim SAR, Polisi Air, dan nelayan pukul 07.00 WIB di sekitar 2 kilometer dari lokasi terseret arus, Kamis, 1 Mei 2014. "Sedangkan korban Alfi masih dicari," kata Kapolsek Cipatujah Ajun Komisaris Pomo Sutrisno saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis, 1 Mei 2014.
Saat kejadian, dua siswa kelas III SD yang tinggal di Kampung Cimangkak, Desa/Kecamatan Cipatujah, itu sedang bermain pasir di pinggir pantai. Saat itu keduanya baru pulang dari sekolah, seusai latihan bela diri. Saat tengah bermain pasir itu, tiba-tiba datang ombak setinggi 2 meter ke pinggir pantai. "Keduanya terseret ombak dan terbawa arus hingga ke tengah," kata Pomo. (Baca juga: Korban Tewas Perahu Tenggelam Larantuka 9 Orang)
Sedangkan Kepala Satuan Polair Polres Tasikmalaya Ajun Komisaris Komarudin mengatakan pihaknya dan tim SAR dibantu nelayan masih mencari korban Alfi. "Proses pencarian korban terkendala ombak besar. "Ombaknya tinggi," ujarnya. "Karena ombak besar, jenazah korban Alfi timbul-tenggelam di air." (Baca: Dua Bocah Tenggelam di Situ Gintung)
