TEMPO.CO, Cirebon - Pasca-banjir besar yang menerjang wilayah Kabupaten Indramayu pada Januari lalu, ribuan penerangan jalan umum (PJU) mati. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan. Akibatnya, kondisi jalan yang rusak dan gelap pada malam hari sangat rawan menyebabkan kecelakaan dan kriminalitas.
Ribuan PJU yang mati tersebar di berbagai ruas jalan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu. Di antaranya ruas jalan di Kecamatan Jatibarang, Widasari, Lohbener, serta sejumlah titik di sepanjang jalur Pantura. “Padahal ruas jalan itu satu-satunya akses jalan bagi saya untuk untuk berangkat dan pulang dari rumah ke kantor,” kata Ahmad, warga Jatibarang, 14 April 2014.
Ahmad sering dihantui kecelakaan jika pulang kerja pada malam hari. Sebab, jalanan sangat gelap lantaran sama sekali tidak ada penerangan jalan umum yang menyala. Lubang berukuran kecil hingga besar pun menyebar di sepanjang ruas jalan itu. Tak hanya takut mengalami kecelakaan, dia juga khawatir menjadi korban begal motor. “Tolong kepada pemerintah agar segera mengganti lampu jalan yang mati demi keamanan dan kenyamanan masyarakat pengguna jalan,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Indramayu Darsa Sudarman membenarkan bahwa banyak PJU di Indramayu yang mati. “Penyebabnya karena banjir besar yang terjadi Januari lalu,” katanya.
Menurut dia, PJU yang mati terdapat di sekitar 3.000 titik yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Indramayu. “Akibat banjir, kabel yang ditanam di bawah tanah pun menjadi korslet, sehingga banyak PJU yang juga mati,” kata Darsa.
Darba mengatakan pihaknya sudah mengajukan permintaan bantuan penggantian PJU yang mati kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Tapi hingga pertengahan April ini permintaan tersebut belum ditanggapi. Padahal dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki PJU yang rusak tidak sedikit. “Untuk satu PJU saja dibutuhkan anggaran Rp 5 juta. Dana ini di antaranya untuk pembelian lampu, tutup lampu, tiang, hingga ongkos pekerja,” katanya.
IVANSYAH
Berita terkait
Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024
57 hari lalu
Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja
Baca SelengkapnyaPemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP
26 Februari 2024
Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah
23 Februari 2024
Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis
Baca SelengkapnyaPajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah
17 Januari 2024
Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.
Baca SelengkapnyaPemuda Depok Luka Serius Akibat Dibegal di Kebayunan Tapos
10 Januari 2024
Untuk mencegah begal motor di jalan yang gelap gulita itu, Polsek Cimanggis telah berkoordinasi dengan Camat Tapos Depok untuk menambah penerangan.
Baca SelengkapnyaWarga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api
10 Januari 2024
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.
Baca SelengkapnyaNatal Bercahaya di Serdang Bedagai
29 Desember 2023
PJU-TS energi surya terangi Natal di Kampung Juhar.
Baca SelengkapnyaCahaya Terang di Kabupaten Deli Serdang
28 Desember 2023
Penerangan jalan umum tenaga surya di Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaKomitmen Bersama untuk Penerangan Jalan Ramah Lingkungan
19 Desember 2023
Kementerian ESDM dan Komisi DPR-RI terus sinergi dalam program penerangan jalan tenaga surya.
Baca SelengkapnyaPJU-TS Terpasang Di Batam
18 Desember 2023
Pemerintah Harap Dapat Gerakkan Perekonomian Masyarakat
Baca Selengkapnya