Soal Diyat Satinah, Menlu: Tim Nego Sedang Kerja  

Reporter

Rabu, 2 April 2014 04:17 WIB

Aktivis perempuan menyiapkan kotak peduli saat melakukan aksi penggalangan dana untuk Satinah di Jalan Pahlawan, Semarang (28/3). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa enggan berkomentar ihwal perkembangan upaya pemerintah untuk menyelamatkan Satinah dari hukuman pancung di Arab Saudi. "Prosesnya masih berjalan," kata Marty di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 1 April 2014.

Marty juga enggan mengomentari peluang penundaan eksekusi hukuman pancung bagi Satinah hingga dua tahun mendatang. Menurut Marty, tim negosiasi yang diutus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih membahas nasib Sutinah di Arab Saudi. (Baca: Di Luar Satinah, 5 TKI Bebas tanpa Diyat).

"Sangat tidak bijak seandainya kami mendahului tim," ucap Marty. "Tim sedang bekerja sampai saat ini." Dia mengatakan pemerintah belum bisa berkomentar lebih jauh hingga hasil negosiasi diperoleh tim tersebut.

Dalam soal kasus Satinah, Marty irit bicara. "Saya tidak bisa menyatakan apa pun juga yang bisa mengganggu hasil kerja dari tim yang sedang berada di Arab Saudi," ujarnya. Dia mengklaim upaya pemerintah terkonsentrasi agar mencapai hasil yang optimal.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur mengatakan ada peluang pelaksanaan hukuman pancung bagi Satinah ditunda hingga dua tahun. Peluang itu terbuka jika pihak Satinah membayar 1 juta riyal untuk menunda eksekusi qishas atau pancung itu. "Kemungkinan itu selalu ada," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 31 Maret 2014.

Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman pancung kepada Satinah karena terbukti membunuh dan mencuri barang majikannya, Nura Al Garib, pada 2007. Keluarga Nura bersedia mengampuni Satinah asalkan tenaga kerja Indonesia itu membayar diyat sebesar 7 juta riyal, atau sekitar Rp 21 miliar, pada 3 April 2014.

Gatot menambahkan, Indonesia telah melakukan negosiasi dengan pengadilan dan ahli waris bekas majikan Satinah. Gatot mengatakan tim ini berhasil menurunkan jumlah diyat menjadi sebesar 4 juta riyal, plus 1 juta riyal untuk disetorkan ke Baitul Maal Pengadilan Umum Buraidah sebagai jaminan penundaan hukuman pancung Satinah selama dua tahun mendatang.

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan Rp 12 miliar ke deposito pemerintah Arab Saudi untuk memenuhi diyat tersebut. (Baca: Pembayaran Diyat Dianggap Contoh yang Buruk).

PRIHANDOKO

Terpopuler:


MH370 Terkuak Jika Kotak Hitam Tersambung Satelit
Ahok Curhat Soal Jokowi yang Fokus Berkampanye
Putin Ingin 'Hidupkan' Kembali Uni Soviet







Berita terkait

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

2 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Spanyol Minta Israel Jangan Serang Rafah

Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak Israel agar menghentikan operasi militernya di Rafah karena di sana ada ribuan warga sipil

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

7 hari lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

8 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

8 hari lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

10 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

15 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

27 hari lalu

Soal Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Tanggapan Menlu Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi tegas menolak normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel. Retno menyatakan Indonesia tetap tak terpengaruh oleh tekanan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

28 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.

Baca Selengkapnya