Staf Bulog Ditangkap Saat Selundupkan 5 Ton Raskin

Reporter

Rabu, 12 Maret 2014 20:04 WIB

Sejumlah buruh mengangkut beras raskin yang mulai didistribusikan hari ini di gudang Bulog, Sub Divre malang-Pasuruan desa Kebonagung, Malang, Jawa Timur, (26/1). ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Pamekasan - Aparat Kepolisian Resor Pamekasan, Jawa Timur, menggagalkan upaya penyelundupan 5 ton beras untuk warga miskin (raskin) milik warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pagantenan. Polisi juga berhasil meringkus dua otak pelaku penyelundupan raskin tersebut. Masing-masing atas nama Musa diketahui sebagai Satuan Kerja (Satker) Bulog dan Khairul Kalam, aktivis LSM Badan Intelijen Anti-Korupsi di Pamekasan.

"Truk yang dipakai mengangkut raskin juga kami amankan," kata Kepala Bagian Humas Polres Pamekasan Ajun Komisaris Siti Maryatun, Rabu, 12 Maret 2014.

Menurut Maryatun, terungkapnya kasus penyelundupan raskin ini setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti dengan menerjunkan tim dari unit tipikor ke lokasi penyelundupan. "Ternyata benar, kami langsung amankan," ujarnya.

Dari hasil penyidikan, ujar dia, sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa malam, 11 Maret 2014, truk dengan nomor polisi W-9430-C yang dikemudikan oleh Suprapto, warga Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, keluar dari gudang Bulog dengan muatan 5,4 ton raskin menuju Desa Bulangan Timur.

Agar tidak mencurigakan, seorang Satker Bulog bernama Musa mengawal di belakang. Namun, sesampainya di Desa Plakpak, ada yang mengarahkan truk untuk belok arah lewat Kecamatan Pakong. "Raskin dibawa ke sebuah gudang milik Hadi yang disewa tersangka Khairul Kalam," ia menerangkan.

Rencananya, beras yang masih terbungkus zak bermerek Bulog hendak diganti dengan zak polos di gudang tersebut. Namun, belum sempat diganti, petugas dari Polres Pamekasan datang dan menangkap para pelaku.

Maryatun menambahkan, selain Khairul dan Musa, polisi juga menangkap sopir truk, Suprapto, warga Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan; Tuki, warga Desa Bulangan Timur; serta empat kuli yang bertugas mengganti zak. Sedangkan Hadi yang merupakan pemilik gudang serta Kepala Desa Tebul Timur hanya menjadi saksi.

Bagaimana raskin bisa keluar dari gudang Bulog? Kepala Desa Bulangan Timur Hosnul Khotimah mengatakan awalnya tersangka Tuki mendatanginya di kantor kecamatan. Tuki meminta Hosnul untuk menandatangani surat serah-terima raskin. Awalnya Hosnul menolak. Namun, karena di bawah paksaan, kepala desa perempuan ini akhirnya bersedia menandatangani berkas tersebut. "Karena dipaksa makanya saya tanda tangan, katanya beras akan segera dikirim," katanya.

Namun, hingga dua hari kemudian, Hosnul melanjutkan, raskin untuk warganya tidak kunjung datang. Akhirnya Hosnul menelepon Bulog. Dan menurut data Bulog, beras sudah dikirim. "Tahu-tahu saya dapat informasi, raskin itu sudah diamankan di Polres," katanya lagi.

Adapun Khairul Kalam dan Musa, dua tersangka utama penyelundupan raskin, terancam pidana 20 tahun penjara. Keduanya akan dikenakan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Perubahan UU Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

MUSTHOFA BISRI







Terpopuler:
Bos Sido Muncul Tergugah Ketabahan Orang Tua Ade
Siapa Bimo Putranto, Eks Tim Sukses Jokowi
Asap Tebal, Ribuan Siswa di Bukittinggi Diliburkan




Berita terkait

Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste, Buwas: Dijual Rp 20.000 per Kilogram

10 Februari 2023

Penyelundupan Beras Bulog ke Timor Leste, Buwas: Dijual Rp 20.000 per Kilogram

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan ada penyelundupan beras Bulog ke Timor Leste.

Baca Selengkapnya

5.000 Ton Beras di Teluk Bintan Gagal Diselundupkan

18 Mei 2018

5.000 Ton Beras di Teluk Bintan Gagal Diselundupkan

Dua kapal kargo asing, kapal MV Alkar Trust dan MV Kar Trust, berusaha menyelundupkan 5.000 ton beras di perairan Teluk Sebong Bintan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Minta Beras Hasil Penangkapan di Kalsel Dikembalikan

8 Januari 2018

Kapolri Minta Beras Hasil Penangkapan di Kalsel Dikembalikan

Tito meminta pihaknya mengkoordinasikan pengembalian beras oplosan itu dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, serta Bulog.

Baca Selengkapnya

Buka `Jalur Tikus`,Menteri Amran Mau Rebut Pasar Pangan Singapura

18 Maret 2017

Buka `Jalur Tikus`,Menteri Amran Mau Rebut Pasar Pangan Singapura

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan selama ini Kepulauan Riau menjadi sasaran penyelundupan beras serta penguasa pangan di Pasar Singapura.

Baca Selengkapnya

Awas, Ada Beras Oplosan di Tangerang

26 April 2016

Awas, Ada Beras Oplosan di Tangerang

Beras oplosan berupa beras lokal dicampur beras asal Vietnam yang sudah tak layak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Tangkap Kapal Ilegal, Kapolri: Mereka Tak Punya Dokumen  

3 Februari 2016

Tangkap Kapal Ilegal, Kapolri: Mereka Tak Punya Dokumen  

Kepolisian saat ini mengaku sedang memperketat area perbatasan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Kepulauan Riau Jadi Surga Penyelundup Beras

19 November 2015

Ini Penyebab Kepulauan Riau Jadi Surga Penyelundup Beras

Penyelundupan beras di Kepulauan Riau lebih mudah dilakukan karena banyaknya pelabuhan tradisional.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai: Sumatera Titik Rawan Penyelundupa Beras

18 November 2015

Bea Cukai: Sumatera Titik Rawan Penyelundupa Beras

Kasus penyelundupan beras selalu meningkat setiap tahunnya, terutama selama tiga tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bea dan Cukai Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula  

27 Februari 2015

Bea dan Cukai Gagalkan Penyelundupan Beras dan Gula  

Ditemukan ratusan karung beras tanpa dokumen lengkap.

Baca Selengkapnya

Bea-Cukai Tahan 800 Ton Beras Vietnam

7 Februari 2014

Bea-Cukai Tahan 800 Ton Beras Vietnam

Beras itu diimpor oleh tiga perusahaan.

Baca Selengkapnya