Belasan Warga Malang Hilang Setelah Kelud Meletus
Editor
Purwani Diyah Prabandari
Jumat, 14 Februari 2014 13:37 WIB
TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 18 warga dari tiga kecamatan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan hilang setelah meletusnya Gunung Kelud pada Kamis malam, 13 Februari 2014.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Aprilianto menginformasikan saat ini petugas gabungan sedang mencari ke 18 warga yang hilang. Berdasarkan laporan keluarga yang kehilangan anggotanya, nama-nama warga hilang kemudian diumumkan di Posko PMI di Kecamatan Pujon.
"Mereka tercerai-berai saat Kelud meletus. Semua panik. Ledakan Kelud ini di luar dugaan kami. Rentang waktu meletus dan kekuatan letusannya melebihi letusan tahun 1990," kata Aprilianto, Jumat, 14 Februari 2014.
Aprilianto memperkirakan pengungsi berjumlah 39 ribu jiwa lebih. Mereka berasal dari Pujon, Ngantang, dan Kasembon. Tiga kecamatan ini berada satu garis di wilayah barat Kabupaten Malang. Warga Ngantang yang mengungsi berasal dari Desa Pagersari, Desa Pandansari, Desa Sidodadi, Desa Ngantru, dan Desa Banturejo. Warga Kasembon yang mengungsi berasal dari Desa Pondokagung, Desa Bayem, dan Desa Kasembon.
Petugas kesulitan mendapatkan data jumlah pengungsi yang akurat karena Kelud meletus lebih cepat dari perkiraan. Ia menyebutkan rentang waktu dari masa waspada ke siaga berjarak sembilan hari. Pergantian status dari siaga ke awas cuma satu hari. Namun perubahan dari status awas ke meletus justru kurang dari dua jam.
"Hal ini di luar prediksi kami. Daerah yang masuk KRB I (kawasan rawan bencana I), seperti Pujon, pun ternyata ikut terdampak. Waktu meletus yang tiba-tiba saat menjelang tengah malam, saatnya orang tertidur, membuat ribuan warga tak siap dan sebagian dari mereka tercerai-berai," kata dia. (Baca: Sirene Kelud Tak Berbunyi Saat Evakuasi Warga)
Personel PMI dan elemen tim penolong lainnya terus mendata jumlah pengungsi. Banyak warga Pujon dan Ngantang mengungsi ke Kota Batu karena merasa fasilitas dan persediaan logistik di sana lebih memadai.
ABDI PURMONO
Berita Terkait:
Hujan Abu, Puluhan Warga Yogya Dirawat
Abu Kelud Selimuti Madiun
Dampak Gunung Kelud, Warga Yogya Memasak di Kamar