Pembangunan Bandara di Lombok Tengah Masih Terganjal Pembebasan Tanah

Reporter

Editor

Minggu, 23 Januari 2005 12:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembangunan bandar udara bertaraf internasional di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat masih terganjal pembebasan tanah. Dari sekitar 600 hektare yang dibebaskan, masih ada 12 hektare yang belum selesai urusan jual belinya. Padahal, pembangunan Bandar udara di Lombok Tengah ditargetkan akan mulai paling lambat pertengahan tahun ini dengan biaya sekitar Rp 4 triliun dari dana Anggaran Pendapat dan Belanja Negara.Lokasi bandar udara itu terletak tiga desa, yaitu Desa Penunjak, Tanak Awu, dan Pujut di Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Setelah dibebaskan mulai 1995, kini tanah itu telah resmi menjadi milik PT Angkasa Pura I. Proses pembebasan ketika itu dilakukan oleh tim sembilan yang terdiri dari pemerintah kabupaten Lombok Tengah, Badan Pertanahan Nasional, dan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat.I Nyoman Suwetja Putra, General Manager PT Angkasa Pura I Selaparang, Mataram membenarkan, jika masih ada tanah tersisa seluas 12 hektare yang masih belum selesai pembebasannya. “Ya, ini memang bisa mengganggu proses pembangunan bandara,” kata Suwetja di Mataram.Menurut dia, belum dibebasnya tanah sawah itu bukan karena ketidakcocokan harga ganti rugi. Tapi karena pemilik tanah seluas 12 hektare itu masih ada silang sengketa di keluarganya. Hanya saja, Angkasa Pura tidak terlalu memusingkan proses pembenasan tanah tersebut, karena penyelesaiannya telah diserahkan ke pemerintah kabupaten Lombok Tengah. Menurut Suwetja, jika pembangunan bandar udara di Lombok Tengah mencapai waktu 10 tahun, maka alternatifnya bandar udara Selaparang diperluas. Sedangkan bila jangka waktu pembangunan hanya membutuhkan waktu lima tahun, maka tidak ada perluasan bandara. Jika bandar udara di Lombok Tengah jadi dibangun, maka Nusa Tenggara Barat akan menjadi salah satu daerah yang mempunyai bandar udara kelas satu dengan panjang landasan sekitar 3.000 meter. Bandar udara ini diproyeksikan bisa dilandasi pesawat-pesawat berbadan besar seperti Airbus. Bandara ini nantinya juga bisa disejajarkan dengan bandar udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Saat ini bandar udara terbesar yang ada di Nusa Tenggara Barat hanya di bandar udara Selaparang, Mataram. Namun, landas pacu hanya memiliki panjang 2.100 meter dan lebar 40 meter, sehingga tidak memungkinkan pesawat besar bisa melandas. Padahal, sudah banyak perusahaan penerbangan yang telah mengajukan ke Angkasa Pura I untuk bisa mendarat di Mataram seperti Air Paradise untuk jalur penerbangan langsung Perth, Australia-Mataram, NTB. Sujatmiko - Tempo

Berita terkait

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

1 hari lalu

Koruptor Pengadaan Lahan Bandara Ditangkap, YKKAP I Apresiasi Kejati Jawa Tengah

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Angkasa Pura I atau YKKAP I mengapresiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah tangkap koruptor pengadaan lahan bandara.

Baca Selengkapnya

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

2 hari lalu

Pertamina Buka Fasilitas Avtur 24 Jam di Bali Selama World Water Forum

Pertamina mengoperasikan seluruh sarana dan fasilitas di terminal Avtur Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali selama 24 jam selama WWF.

Baca Selengkapnya

Hari ini, Kloter 1 dan 2 Calon Jemaah Haji Diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta

5 hari lalu

Hari ini, Kloter 1 dan 2 Calon Jemaah Haji Diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta

Bandara-bandara yang dikelola PT AP II mulai hari ini melayani keberangkatan calon jemaah haji ke tanah suci.

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

5 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Mulai Besok, Injourney Siapkan 13 Bandara untuk Angkutan Haji 2024

6 hari lalu

Mulai Besok, Injourney Siapkan 13 Bandara untuk Angkutan Haji 2024

Pelaksanaan embarkasi Angkutan Haji 2024 di bandara InJourney Airports akan dimulai pada 12 Mei hingga 10 Juni.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, AP II Prediksi Penumpang Pesawat Tembus 1 Juta

7 hari lalu

Libur Panjang, AP II Prediksi Penumpang Pesawat Tembus 1 Juta

AP II memperkirakan penumpang pesawat di 20 bandara yang dikelolanya mencapai 1 juta orang selama libur panajang 9-12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

8 hari lalu

35.887 Calon Jemaah Haji dari Jawa Tengah dan DIY Akan Terbang dari Bandara Adi Soemarmo

Penetapan status bandara tidak berdampak pada layanan penerbangan haji melalui Bandara Adi Soemarmo.

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

8 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

9 hari lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

10 hari lalu

Bandara Suvarnabhumi Thailand Targetkan Masuk Peringkat Teratas Dunia pada 2025

Setahun ini, pengembangan Bandara Suvarnabhumi fokus peningkatan layanan penumpang dan mengurangi waktu tunggu di pos imigrasi dan pemeriksaan bagasi.

Baca Selengkapnya