Sejumlah warga berusaha menyeberangi banjir menggunakan tali di Kelurahan Wenang, Manado, Sulawesi Utara (15/1). ANTARA/Fiqman Sunandar
TEMPO.CO, Manado - Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut mengatakan dana bantuan untuk penanganan tanggap darurat bencana di Kota Manado dari pemerintah pusat hanya sebesar Rp 100 juta. Bantuan ini disalurkan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diberikan kepada Kota Manado.
"Bantuan itu disalurkan tepat pada hari ke-16 pasca-bencana di Kota Manado," kata Lumentut, Sabtu, 1 Februari 2014.
Lumentut mengungkapkan, dari data yang berhasil dirangkum posko penanggulangan bencana Kota Manado, kerugian akibat banjir bandang Manado sebesar Rp 1,8 triliun.
Lumentut merinci bahwa bencana banjir bandang yang terjadi di Kota Manado menghanyutkan 565 rumah dan mengakibatkan 3.702 rumah mengalami kerusakan berat, rusak sedang 1.971, dan rusak ringan 4.073. Banjir juga merusak 31 gereja, 28 masjid dan empat bangunan kelenteng.
"Hingga kini kami masih melakukan pemulihan Kota Manado, mulai dari pembersihan lumpur dan mengangkat sampah yang kini masih berserakan di badan jalan," kata Lumentut.
Pada Sabtu pagi, 1 Februari 2014, Lumentut memimpin langsung pelaksanaan pembersihan massal yang dilakukan oleh seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Manado.
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
20 jam lalu
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.
