Menunjukan dua jempol mantan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan narkoba oleh BNN di Gedung KPK, Jakarta, (06/10). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta:- Akil Mochtar , kala itu Ketua Mahkamah Konstitusi, meminta 3 ton emas untuk memenangkan Hambit Bintih, calon Bupati Gunung Mas inkumben dalam sengketa pemilihan Bupati-Wakil Bupati Gunung Mas di MK. Akil menyampaikan hal tersebut saat dihubungi Chairun Nisa, politikus Golkar yang menjadi perantara mereka.
"Ya pokoknya siapkan 3 ton deh emasnya itu ya, itu paling kurang," kata Akil melalui pesan singkat (SMS) kepada Chairun Nisa pada 24 September 2013.
Dikonfirmasi oleh penyidik KPK, Akil membenarkan isi SMS tersebut. Namun menurut dia, pernyataan itu hanya bercanda. "Saya menjawab SMS dari saudara Chairun Nisa dan bergurau untuk menyiapkan paling kurang 3 ton mas untuk saya," katanya menjelaskan.
Tapi saat penyidik kembali memintanya untuk menjelaskan SMS kepada Chairun Nisa selanjutnya yang isinya, "3 M maksudnya," Akil membenarkan bahwa itu merupakan jumlah uang yang dimintanya jika Hambit mau menang.
"Saya menjawab SMS dari Chairun Nisa dan menegaskan maaksud dari 3 ton adalah uang sebesar Rp 3 miliar untuk saya terkait urusan perkara gugatan pemilukada Kabupaten Gunung Mas di MK," katanya.
Kepada Tempo, Senin 20 Januari 2014, Farid Hasbi, penasihat hukum Chairun Nisa, dan Adardam Achyar, pengacara Akil, membenarkan percakapan ini. Namun menurut Adardam, SMS Akil cuma gurauan. Ia pun tak mau menjelaskan soal permintaan Rp 3 miliar yang disampaikan Akil. "Biarkan proses hukum yang berjalan," katanya.