Ilustrasi bendera Partai Demokrat. TEMPO/Kink Kusuma Rein
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Harian Partai Demokrat Syarifuddin Hasan menyatakan partainya bukan yang paling korup berdasarkan data statistik milik kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal ini disampaikan menampik anggapan banyak kader Partai Demokrat terlibat kasus korupsi.
"Kita di posisi ketiga menurut polisi dan KPK, masih ada partai lain yang lebih banyak," kata Syarifuddin saat dihubungi, Senin, 20 Januari 2014.
Ia memaparkan, menurut polisi, Demokrat menempati nomor tiga dengan persentase mencapai 9,9 persen. Sedangkan KPK menempatkan Demokrat pada posisi ketiga dengan 15,5 persen.
Menurut Syarifuddin, polisi menempatkan dua partai besar lainnya pada posisi pertama dan kedua dengan 35 persen dan 25 persen. KPK juga menempatkan dua partai tersebut pada posisi pertama dan kedua dengan 34 persen dan 24 persen. "Saya tidak mau sebut nama partainya, tanya ke polisi dan KPK saja," kata dia.
Demokrat sendiri, menurut Syarifuddin, memang tetap menjadikan 'antikorupsi' sebagai andalan kampanye caleg dalam pemilu mendatang. Hal ini ditempuh meski sejumlah kader partai ini sudah terlibat kasus korupsi dan dipenjara.
Iklan kampanye antikorupsi Demokrat yang sempat tersebar masyarakat juga gagal. Tiga dari lima orang yang menyampaikan "katakan tidak pada korupsi" dalam iklan tersebut sudah ada di dalam bui. Dua tokoh yang tersisa tinggal Presiden SBY dan anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono.
Tiga tokoh lainnya sudah ditangkap KPK, yaitu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, Angelina Sondakh, dan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum.