22 Jam Geledah DPR, KPK Bawa 1 Kardus dan 1 Koper

Jumat, 17 Januari 2014 09:49 WIB

Petugas KPK berjalan keluar usai melakukan penggeledahan pada ruang Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana Lantai 9 Fraksi Demokrat di Gedung Nusantara I, Gedung Parlemen, Jakarta (16/1). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Penggeledahan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat belum juga usai meskipun sudah berlangsung selama lebih dari 20 jam. Hingga pukul 10.00, Jumat, 17 Januari 2014, penggeledahan ini belum juga kelar. Penyidik masih berkumpul di ruang Sekretariat Komisi Energi DPR.



Penyidik KPK sempat terlihat menginterogasi seorang staf anggota Dewan. Staf berbaju cokelat ini terlihat dikeliling oleh sejumlah penyidik. Penyidik, yang dilihat dari jendela ruang Sekretariat Komisi Energi DPR itu, tampak mencecar staf ini dengan beberapa pertanyaan. Beberapa kali penyidik tampak menyodorkan dokumen untuk dikonfirmasi kepada pria ini. Dari informasi yang dihimpun dari kesekretariatan DPR, pria ini diduga merupakan staf Zainudin Amali, Wakil Ketua Komisi Energi DPR.



Dini hari tadi, sekitar pukul 01.00, lima penyidik berompi KPK beringsut keluar dari ruangan Komisi Energi. Awalnya, mereka turun ke lantai dasar. Tidak ada penjelasan ke mana tujuan para penyidik ini. Setelah berkeliling lantai dasar tanpa tujuan jelas, penyidik ini naik ke gedung Nusantara I melalui tangga. Sesampainya di lantai 8, ruang fraksi PDI Perjuangan, seorang penyidik menunjukkan raut bingung. Saat ditanya hendak menuju ruang fraksi mana, para penyidik ini juga tak mengeluarkan jawaban


Advertising
Advertising


Setelah mengitari lantai 8, penyidik memutuskan naik menggunakan lift barang. Dari pengamatan, lift sempat berhenti di lantai 12 dan lantai 13. Ketika disusul ke dua lantai ini, para penyidik yang dikawal Brimob bersenjata laras panjang tak kelihatan batang hidungnya. Berdasarkan pantauan Tempo pria yang digiring oleh penyidik KPK ke sejumlah lantai sama dengan pria yang diinterogasi di sekretariat Komisi Energi.



Kemarin, KPK menggeledah sejumlah titik di Gedung Nusantara i Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 16 Januari 2014. Ruangan yang digeledah selain Ruang Sutan adalah sekretariat Fraksi Demokrat di lantai 9, ruang kerja Tri Yulianto anggota Komisi Energi di lantai 10, ruang kerja Wakil Ketua Komisi Energi Zainudin Amali di lantai 11, ruang server DPR di lantai 3, ruang pengolahan data dan informasi di lantai 2 dan ruang sekretariat Komisi Energi di lantai 1.

WAYAN AGUS PURNOMO



Berita terpopuler
Mata Najwa, Angel Lelga Gagap Menjawab
Wawancara Lengkap Angel Lelga di Mata Najwa 1
Angel Lelga Tuding Nurul Arifin di Mata Najwa
Jokowi-Ahok Dinilai Lebih Bekerja Dibanding Pusat
Loyalis Anas: Pemecatan Pasek Blunder Demokrat



Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

15 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya