Syahbandar Tak Izinkan Nelayan Tegal Melaut  

Reporter

Kamis, 16 Januari 2014 15:41 WIB

Ilustrasi nelayan melaut pada saat cuaca buruk. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Tegal - Cuaca buruk di Laut Jawa memaksa Kantor Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, kembali mengerek bendera hitam, Kamis, 16 Januari 2014. Selama bendera itu berkibar, Kantor Syahbandar tidak akan melayani pengurusan surat perizinan berlayar (SPB).

“Cuacanya sudah terlalu ekstrem. Sangat bahaya kalau nelayan nekat melaut,” kata Kepala Kantor Syahbandar Benny Wahyu kepada Tempo di kantornya. Bendera hitam itu ia perkirakan akan berkibar sampai Selasa, 21 Januari, mendatang.

Benny mengatakan, larangan melaut ia tetapkan setelah menerima data prakiraan tinggi gelombang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah. Selama tujuh hari, dari Rabu lalu hingga Selasa pekan depan, ketinggian ombak diprediksi mencapai 6 meter.

Selama cuaca buruk melanda Laut Jawa sejak Desember 2013, Kantor Syahbandar Kota Tegal sudah dua kali menaikkan bendera hitam. Yang pertama, pada 27 Desember hingga 2 Januari 2014.

Prakiraan BMKG di papan informasi Kantor Syahbandar menunjukkan ketinggian ombak mencapai 3 meter terjadi di perairan selatan Jawa Tengah, Laut Jawa bagian barat, perairan Kalimantan Timur, Laut Bali, perairan Sulawesi Tengah, Gorontalo, hingga perairan Merauke.

Di perairan Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan bagian barat dan selatan, selatan Jawa Timur, Laut Jawa, perairan Sulawesi, Laut Flores, Laut Banda selatan, perairan Morotai, dan Laut Maluku utara, ketinggian ombaknya mencapai 4 meter.

Adapun ketinggian ombak mencapai 6 meter terjadi di perairan Kepulauan Anambas, Riau, Jambi, Selat Karimata, Laut Jawa bagian timur, perairan Masalembu, selatan Bali dan Nusa Tenggara, selat Makasar, perairan Sulawesi selatan, hingga Laut Arafura.

Akibat tingginya ombak, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Suradadi, Kabupaten Tegal, tampak lengang. Belasan kapal ditambatkan di dermaga tanpa ada aktivitas nelayan. “Sudah satu bulan tidak ada lelang. Nelayan tidak berani melaut,” kata petugas di TPI Suradadi, Wage Waryono.


DINDA LEO LISTY

Berita terkait

IKN Masih Rentan Hujan, BMKG Perpanjang Rekayasa Cuaca Sampai Upacara HUT ke-79 RI

38 hari lalu

IKN Masih Rentan Hujan, BMKG Perpanjang Rekayasa Cuaca Sampai Upacara HUT ke-79 RI

Rekayasa hujan di IKN yang semula hanya sampai 10 Agustus 2024 diperpanjang sampai hari upacara HUT ke-79 RI.

Baca Selengkapnya

Masih Rawan Hujan di IKN, BMKG Buka Peluang Rekayasa Cuaca Saat HUT RI ke-79

45 hari lalu

Masih Rawan Hujan di IKN, BMKG Buka Peluang Rekayasa Cuaca Saat HUT RI ke-79

Rekayasa cuaca di IKN berlangsung hingga 10 Agustus 2024, namun bisa saja diperpanjang hingga HUT RI ke-79 bila diperlukan.

Baca Selengkapnya

BMKG Pangkas Hujan untuk Proyek di Kota Nusantara, Bandara IKN Termasuk yang Belum Rampung

46 hari lalu

BMKG Pangkas Hujan untuk Proyek di Kota Nusantara, Bandara IKN Termasuk yang Belum Rampung

Bandara IKN termasuk proyek yang belum bisa dikejar sesuai target, sekalipun BMKG sudah meredam frekuensi hujan lebat di Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya

Begini Cara BMKG Tangkal Hujan di IKN, Rekayasa Cuaca Berjalan 24 Jam Selama 3 Pekan

46 hari lalu

Begini Cara BMKG Tangkal Hujan di IKN, Rekayasa Cuaca Berjalan 24 Jam Selama 3 Pekan

BMKG berupaya meminimalisir frekuensi hujan di IKN. Upaya melancarkan berbagai pengerjaan proyek di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbang Siang Malam Semai 157 Ton Garam di IKN, Bagaimana Hasil Rekayasa Cuaca Setelah Sebulan?

46 hari lalu

BMKG Terbang Siang Malam Semai 157 Ton Garam di IKN, Bagaimana Hasil Rekayasa Cuaca Setelah Sebulan?

BMKG terus menyemai garam di langit IKN untuk menangkal hujan yang mengganggu proyek. Rekayasa cuaca bakal berakhir pada 10 Agustus nanti.

Baca Selengkapnya

BMKG Rekayasa Cuaca di IKN, Tangkal Hujan untuk Jaga Proyek Bandara dan Tol

53 hari lalu

BMKG Rekayasa Cuaca di IKN, Tangkal Hujan untuk Jaga Proyek Bandara dan Tol

Akses jalan tol menuju IKN akan difungsikan untuk menyukseskan HUT RI ke-79 pada Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Hasil Rekayasa Cuaca Ala BMKG dan PUPR untuk Penuhkan Waduk di Pulau Jawa

9 Juli 2024

Begini Hasil Rekayasa Cuaca Ala BMKG dan PUPR untuk Penuhkan Waduk di Pulau Jawa

Tim gabungan, termasuk PUPR dan BMKG, menyiapkan skema rekayasa cuaca untuk mitigasi kekeringan. Simulasi berhasil untuk 34 waduk.

Baca Selengkapnya

Cegah Karhutla Saat Kemarau, BMKG Rekayasa Cuaca di Lahan Gambut Sumsel

9 Juli 2024

Cegah Karhutla Saat Kemarau, BMKG Rekayasa Cuaca di Lahan Gambut Sumsel

BMKG menyemai awan di langit area gambut Sumsel, salah satunya di Ogan Kpmering Ilir. Cara menjaga gambut agar tetap lembab saat musim kering.

Baca Selengkapnya

Cegah Karhutla, BMKG Semai 13 Ton Garam di Langit Kalimantan Barat

29 Juni 2024

Cegah Karhutla, BMKG Semai 13 Ton Garam di Langit Kalimantan Barat

BMKG menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Kalimantan Barat hingga 5 Juli 2024. Upaya membuat gambut tetap basah.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini: Mayoritas Area di Jabodetabek Hujan, Jakarta Masih Berawan

24 Juni 2024

Prediksi Cuaca BMKG Hari Ini: Mayoritas Area di Jabodetabek Hujan, Jakarta Masih Berawan

Cuaca Jakarta cenderung cerah berawan siang ini, Senin, 24 Juni 2024. Nihil potensi hujan, kecuali di Kepulauan Seribu pada esok dinihari.

Baca Selengkapnya