Lagi, DPRD Yogya Gagal Bahas Anggaran  

Selasa, 31 Desember 2013 12:43 WIB

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kiri), Wakil Walikota, Haryadi Suyuti (dua kiri), Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto (dua kanan) dan Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Henry Koentjoroyekti (kanan) saat Sidang Rakyat secara terbuka di DPRD Kota Yogyakarta. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah dan DPRD Kota Yogyakarta memanfaatkan hari terakhir sebelum pergantian tahun, Selasa, 31 Desember 2013, untuk merampungkan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2014.

Namun, upaya pembahasan yang mengejar tenggat itu tetap gagal dan RAPBD tetap tidak bisa segera ditetapkan. Pembahasan terpaksa diskors karena pimpinan DPRD menilai sidang tidak mencapai kuorum. "Dari unsur pemerintah banyak acara, tidak bisa ikut, jadi diundur lagi pembahasannya," kata Ketua DPRD Kota Yogyakarta Henry Kuncoroyekti.

DPRD berharap unsur pemerintah setidaknya diwakili oleh jajaran Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD). Namun, yang datang dalam pembahasan itu kebanyakan hanya kepala dinas. "Kuncinya TAPD, tapi tetap tidak juga datang jadi diundur saja dengan konsekuensi yang harus diterima," kata Henry yang sudah menskors pembahasan anggaran itu tiga kali demi menunggu lengkapnya jajaran pemerintah.

Pembahasan anggaran itu sedianya kembali merumuskan rincian kebutuhan dan peruntukan program tahun depan yang belum kunjung beres. Salah satu persoalan yang belum tuntas yakni program bantuan sosial masyarakat, karena tidak ada rincian yang disertakan pemerintah.

Tertundanya penetapan APBD 2014 hingga pengujung tahun ini pun disesalkan oleh DPRD karena ada insentif dari pemerintah pusat yang dipastikan hangus. Yakni, anggaran dari program Dana Insentif Daerah (DID) untuk tahun 2015 senilai Rp 24 miliar.

"Dana itu untuk membiayai bidang pendidikan di luar program Biaya Operasional Sekolah (BOS)," kata Kepala Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta, Kadri Renggono.

Kadri menuturkan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah dua kali gagal memperoleh dana insentif akibat yang molor. Terakhir, tahun 2010, Pemerintah Kota Yogyakarta juga gagal mengakses dana ini.

"Tapi untuk bidang pendidikan, alokasi dari APBD murni sudah cukup besar, jadi kami akan tutup dengan dana itu," kata dia.

Adapun pemerintah dan DPRD Kota Yogyakarta baru akan kembali membahas RAPBD 2014 pada pekan pertama usai liburan pergantian tahun.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Baru Dibuka Jokowi, JLNT Casablanca Sudah Macet
Warga Puncak Diizinkan Melintas Jalur yang Ditutup
Hujan Sejak Pagi, Jakarta Banjir dan Macet Lagi
Soal Legalisasi Pelacuran, Ahok: Jangan Munafik
Lima Polisi Dipecat di Jakarta Utara
Jokowi Larang Konvoi Tahun Baru
Ada Tiga Hot Spot Malam Tahun Baru di Tangsel

Berita terkait

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

5 hari lalu

Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya

Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.

Baca Selengkapnya

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

8 hari lalu

Penjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

9 hari lalu

KPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024

KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

16 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

19 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

22 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

51 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

58 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

18 Maret 2024

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

13 Maret 2024

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya