TEMPO Interaktif, Jakarta:Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus Sudhono Iswahyudi menyatakan, belum memutuskan akan menahan anggota DPR Adiwarsita Adinegoro dalam kasus korupsi dana Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Rp 268 miliar. “Belum (akan ditahan), kita lihat nanti hasilnya,” kata Iswahyudi kepada wartawan diruang kerjanya di Kejaksaan Agung, Rabu (22/12). Menurut kuasa hukum Adiwarsita, Adnan Buyung Nasution mengatakan, kliennya kooperatif dalam menjawab setiap pertanyan dari jaksa penyidik. Dia optimis, Adiwarsita sebagai tersangka tidak akan ditahan. “Saya kira jaksa melihat (Adiwarsita) kooperatif. Jaksa bersikap simpatik (Adiwarsita) menjawab pertanyaan dengan baik. Nggak ada alasan ditahan,” katanya saat keluar dari ruang pemeriksaan untuk makan siang. Bang Buyung menjamin, kliennya tidak akan melarikan diri atau mempersulit pemeriksaan. “Apalagi didampingi pembelanya,” lugasnya. Sekitar pukul 12.30 WIB, Adiwarsita anggota DPR dari fraksi Golkar sekaligus ketua APHI dan Wakil Ketua APHI, Abdul Fatah didampingi pengacaranya Adnan Buyung Nasution, M. Assegaf, dan Panji Prasetyo, keluar dari ruangan pemeriksaan untuk istirahat makan siang. Rencananya, mereka akan kembali ke ruang pemeriksaan di gedung bundar Kejaksaan Agung pada pukul 13.30 WIB. Mereka naik mobil dengan nomor polisi B 207 AB, B 8380 NH, dan B 157 P. Menurut Adnan, pada pemeriksaan awal yang berlangsung sekitar dua setengah jam, Adiwarsita dan Abdul Fatah memberikan keterangan tentang identitas, kedudukan dalam kepengurusan APHI, dan materi seputar korupsi. “Saya kira masih panjang,” kata Adnan yang enggan menerima keterangan rinci tentang materi pemeriksaan inti dari penyidik Jakgung. Adiwarsita diperiksa penyidik Widi, Baringin Sianturi, sedangkan Abdul Fatah diperiksa penyidik Heru, dan Raja Nafrizal. Sebelumnya beberapa penyidik muda di Kejaksaan Agung berharap Adiwarsita bisa ditahan untuk mempercepat proses penyidikan. "Kalau saya Jaksa Agungnya, saya tahan Adiwarsita itu, ha...ha...,"kata seorang penyidik muda yang dihubungi Tempo. Martha Warta Silaban