Kepala Subdirektorat Cyber Crime Komisaris Besar Rahmad Wibowo menjelaskan modus siaran pertandingan yang dipertaruhkan Herman bersama rekannya adalah membajak siaran pertandingan langsung sepakbola yang ditayangkan di stasiun televisi nasional. “Tanpa sepengetahuan pengelola stasiun televisi, siaran pertandingan itu ditampung pada sebuah alat penerima sinyal yang telah disiapkan kedua pelaku sebelumnya yang terletak di Batam,” kata Rahmad.
Setelah ditampung, kata Rahmad, siaran tersebut di-relay ke sebuah server judi di Filipina bernama SBOBET.com dalam bentuk siaran streaming. Melalui server tersebut, siaran streaming itu dijual ke sejumlah website judi lainnya seperti indobet.com dan raja303.com. “Jadi, penjudinya tidak hanya dari Indonesia,” kata dia.
Selain itu, kata Rahmad, para penjudi dapat bertaruh pada pertandingan sepak bola yang sedang dipertandingkan secara langsung. Para pengelola judi ini, membayar Internet mencapai Rp 52 juta per bulan. Rahmad menilai, jumlah tersebut untuk sebuah usaha sangatlah besar. Besarnya omzet bulanan, menurut Arief, masih dihitung oleh Kepolisian. “Enggak lama hitungnya. Soalnya datanya ada di komputer, sudah kami sita,” kata Arief.
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
1 hari lalu
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.