Perairan Yogya dan Cilacap Rawan Musibah  

Reporter

Editor

Amirullah

Rabu, 16 Oktober 2013 15:18 WIB

Petugas Basarnas mencari korban tenggelamnya kapal laut. ANTARA/Kristian Ali

TEMPO.CO, Semarang - Wilayah perairan Yogyakarta dan Cilacap dinilai paling rawan terjadi musibah kecelakaan pantai pada akhir tahun ini. Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang menetapkan dua wilayah tersebut menjadi pantauan khusus, selain sejumlah daerah lain yang sering mengalami bencana alam.

"Pada akhir tahun, musim hujan dan cuaca tak baik. Di sisi lain, daerah Yogyakarta dan Cilacap menjadi daerah kunjungan wisata yang selalu penuh saat akhir tahun," kata Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono seusai pembukaan pelatihan Search and Rescue di kantornya, Rabu, 16 Oktober 2013.

Untuk mengantisipasi hal itu, Basarnas telah menyiapkan operasi SAR guna mengerahkan potensi atau sukarelawan dari berbagai pihak, seperti dari TNI, Polri, hingga masyarakat umum dan mahasiswa.

Keputusan menetapkan kawasan pantai Yogyakarta dan Cilacap sebagai daerah rawan musibah berdasarkan analisis musibah yang terjadi belakangan. Di antaranya peristiwa tenggelamnya kapal motor Akau Jaya Sembilan di Gunung Kidul serta sejumlah musibah pantai di wilayah Pos Basarnas Cilacap.

Kantor SAR Semarang membawahkan sejumlah kawasan di daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah tersebut dibagi dalam empat pos, masing-masing pos Yogayakarta, Cilacap, Jepara, dan Solo.




Sukarelawan Siaga 24 Jam




Agus Haryono menjamin saat ini pihaknya telah memiliki sukarelawan yang siaga selama 24 jam untuk melakukan penyelamatan bila terjadi bencana. Para sukarelawan itu telah dibekali pelatihan, kemampuan, dan pengetahuan dalam memberikan pertolongan sehingga proses di lapangan bersatu padu. "Ada 40 orang yang siap menjalankan pertolongan yang telah terlatih. Itu akan dibantu oleh tim lain di daerah," kata dia.

Direktur Bina Ketenagaan dan Potensi Badan SAR Nasional, Hadi Tjahjadi, menyatakan kesiapan menjalankan misi penyelamatan dan pertolongan itu dibuktikan dengan kelengkapan yang ada. Di antaranya kapal, perahu karet, dan alat selam. "Alat-alat itu sudah standar, meski jumlahnya perlu ditambah," kata Hadi Tjahjadi.

Tambahan alat pertolongan dan penyelamatan diperlukan untuk mengantisipasi adanya musibah secara bersamaan. Menurut dia, pemerintah akan menambah alat penyelamatan laut, seperti kapal berukuran 60 meter. Tambahan kapal diperlukan untuk melengkapi persediaan kapal milik SAR di Semarang, yang saat ini hanya berukuran 28 hingga 40 meter.

Selain alat penyelamatan, Basarnas akan menambah lagi dua unit helikopter jenis Dauphin dari Prancis, yang penempatannya berdasarkan frekuensi, rasio penduduk, dan potensi kecelakaan.

Helikopter jenis Dauphin dinilai sangat efektif untuk kerja-kerja penyelamatan tim SAR. Selain mampu menampung hingga 12 orang, helikopter itu juga beroperasi dengan waktu terbang lama. Helikopter jenis itu baru dimiliki oleh Polri.




EDI FAISOL







Advertising
Advertising

Berita terpopuler:
Demi Selingkuhan, Istri Bersiasat Bunuh Suami
VO2Max Tinggi, Evan Dimas Bagai Mobil Tangki Besar
Kenapa Jokowi Kurban di Lenteng Agung?
Ada Cacing Hati di Sapi Jokowi
Gempa Filipina, Waspada Tsunami di Indonesia Timur

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

24 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya