Bumi Tarung Perupa Lekra

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 1 Oktober 2013 02:00 WIB

Amrus Natalsya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Amrus Natalsya bersama sejumlah mahasiswa Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) mendirikan Sanggar Bumi Tarung pada pertengahan 1961. Selain Amrus juga ada Djoko Pekik, Ng Sembiring, Isa Hasanda, Misbach Tamrin, Kuslan Budiman, Sutopo, Adrianus Gumelar, Sabri Djamal, Suharjiyo Pujanadi, Harmani, dan Haryatno. Mereka mendirikan sanggar di bekas tobong pembakaran gamping, berseberangan jalan dengan gedung kampus ASRI yang kini menjadi gedung Jogja National Museum.

Menurut Amrus, 80 tahun, ia dan teman-temannya mendiri Bumi Tarung untuk menegakkan prinsip 1-5-1 sebagai pedoman berkesenian para perupa. 1-5-1 adalah prinsip Lekra dalam berkesenian yaitu menempatkan politik sebagai panglima sebagai dasar lima kombinasi kerja: meluas dan meninggi, tinggi mutu ideologi dan tinggi mutu artistik, tradisi baik dan kekinian revolusioner, kreativitas individual dan kearifan massa, serta realisme sosial dan romantik revolusioner. Untuk mematuhinya, diperlukan metode turun ke bawah atau turba. Oleh karena itu semua anggota Bumi Tarung harus menjadi anggota Lekra.

Bumi Tarung menolak aliran abstrak dalam seni rupa dan memilih mengusung aliran realisme revolusioner. Karya-karyanya lebih banyak menyorot isu buruh dan tani. Ketika Bumi Tarung menggelar pameran perdananya pada 1962, Amrus memajang lukisan Tangan-tangan yang Agung. Lukisan tentang buruh ini menggambarkan sistem kapitalis menjadikan manusia layaknya robot. Tema petani tampak dalam lukisan Peristiwa Djengkol, Melepas Dahaga di Mata Air yang Bening, dan Mereka yang Terusir dari Tanahnya. Ketiga lukisan Amrus itu menggambarkan petani yang menjadi korban sistem feodal. Alasannya, "Lukisan abstrak hanya mampu dikonsumsi golongan intelektual, kelas atas. Sedangkan sebagian besar rakyat Indonesia masih miskin dan rendah pendidikannya," ujar Amrus.

Keberadaan Bumi Tarung sempat memicu polemik. Apalagi sejumlah karyanya yang keras dan radikal. Maklum, karya mereka memang sarat "pertarungan" petani dan buruh yang melawan penindas. Yang paling mencolok adalah lukisan cukil kayu Bojolali karya Kusmulyo. Di sana digambarkan sejumlah petani membawa dan mengacungkan celurit melawan "tujuh setan desa"--istilah yang dipakai Barisan Tani Indonesia untuk menyebut tujuh musuh petani. (Baca selengkapnya di Majalah Tempo edisi 30 September 2013)

TIM TEMPO
Topik Terhangat
Edsus Lekra |Mobil Murah | Senjata Penembak Polisi | Guyuran Harta Labora | Info Haji

Berita Terpopuler
Miss World 2013, Megan Young Asal Filipina
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
PDIP Tak Tertarik Manuver Amien Rais Soal Jokowi
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Vania Larissa Masuk Tujuh Besar Miss World 2013

Berita terkait

Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

2 Oktober 2023

Sejumlah Larangan Rezim Orde Lama dan Orde Baru untuk Anak Muda: Musik Ngak Ngik Ngok, Celana Ketat, Rambut Gondrong

Pada era orde lama dan orde baru tetapkan beberapa larangan untuk anak muda seperti musik ngak ngik ngok, rambut gondrong, dan celana ketat.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Koes Plus, Saat Bernama Koes Bersaudara Dijebloskan Rezim Orde Lama ke Penjara Glodok

29 September 2023

Perjalanan Koes Plus, Saat Bernama Koes Bersaudara Dijebloskan Rezim Orde Lama ke Penjara Glodok

Sebelum terkenal dengan nama Koes Plus, band legendaris ini bernama Koes Bersaudara. Begini alasan terjadi perubahan nama grup band legendaris ini.

Baca Selengkapnya

Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

29 September 2023

Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

Satu hari sebelum peristiwa G30S, Koes Bersaudara lalu menjadi Koes Plus dibebaskan dari Penjara Glodok tanpa alasan. Apa sebab mereka dibui?

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro Kemarin, Puisi Butet Kartaredjasa Dikaitkan dengan Lekra, Kondisi GBK usai Dipakai PDIP

1 Juli 2023

Top 3 Metro Kemarin, Puisi Butet Kartaredjasa Dikaitkan dengan Lekra, Kondisi GBK usai Dipakai PDIP

Puisi seniman Butet Kartaredjasa dan kondisi GBK usai dipakai PDIP masih menjadi topik yang banyak dicari pembaca

Baca Selengkapnya

Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

6 Februari 2023

Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

Pramoedya Ananta Toer salah seorang sastrawan legendaris Indonesia, ia menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam 41 bahasa.

Baca Selengkapnya

Jokowi Serahkan DIPA dan TKDD 2023 ke 53 Kementerian dan Lembaga

1 Desember 2022

Jokowi Serahkan DIPA dan TKDD 2023 ke 53 Kementerian dan Lembaga

Jokowi telah menyerahkan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2023 kepada 53 kementerian dan lembaga.

Baca Selengkapnya

Mengenal Utuy Tatang Sontani, Generasi Sastrawan yang Tak Bisa Pulang Setelah G30S

17 September 2022

Mengenal Utuy Tatang Sontani, Generasi Sastrawan yang Tak Bisa Pulang Setelah G30S

Sastrawan Utuy Tatang Sontani tak bisa pulang setelah G30S. Ia dari Peking kemudian tinggal di Moskow, Rusia hingga wafatnya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini di Tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer Menerima Penghargaan Fukuoka

26 Juni 2022

Hari Ini di Tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer Menerima Penghargaan Fukuoka

Pramoedya Ananta Toer menerima penghargaan utama Fukuoka yang diberikan ke tokoh-tokoh Asia yang berkontribusi bidang akademis, seni, dan budaya.

Baca Selengkapnya

Sebab Lagu Genjer-Genjer Identik dengan PKI dan Dilarang Orde Baru

29 September 2021

Sebab Lagu Genjer-Genjer Identik dengan PKI dan Dilarang Orde Baru

Lagu Genjer-Genjer sudah jarang dinyanyikan karena dianggap memiliki kaitan dengan PKI.

Baca Selengkapnya

Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

29 September 2021

Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

Setelah peristiwa G30S, anggota organisasi yang dianggap terkait dengan PKI diburu dan ditangkap

Baca Selengkapnya