Pembacaan Vonis Djaja Suparman Diskors Tiga Kali

Reporter

Kamis, 26 September 2013 19:48 WIB

Mantan Pangdam Brawijaya Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djaja Suparman. Tempo/Kukuh Setyo Wibowo/Istimewa

TEMPO.CO, Surabaya - Majelis hakim Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya menskors tiga kali sidang putusan terhadap bekas Panglima Daerah Militer V/ Brawijaya Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djaja Suparman, Kamis, 26 September 2013. Skors pertama pada pukul 12.00-13.00, lalu 15.30-16.00, dan terakhir 18.00-19.00.

Sidang dibuka pukul 10.30 dipimpin oleh ketua majelis Letnan Jenderal Hidayat Manao, dengan hakim anggota Laksamana Madya Sinoeng Hardjanti dan Marsekal Madya Bambang Aribowo. Mereka membacakan berkas putusan setebal 380 halaman. "Diperkirakan selesai pukul 23.00," kata dia.

Djaja divonis dalam perkara dugaan kasus korupsi ruislag tanah milik Kodam Brawijaya ke PT Citra Marga Nusaphala Persada (CNMP) pada 1998 silam. Tanah aset Kodam seluas 88.000 meter persegi terkepras proyek jalan simpang susun Waru, Tanjung Perak.

PT CNMP memberikan kompensasi Rp 17,6 kepada Djaja. Rp 4 miliar diantaranya telah dipakai untuk membiayai pembelian tanah 20 hektar di Pasrepan, Pasuruan; merehab markas Kodam, membangun kantor perwakilan Kodam di Jakarta, merenovasi markas Batalyon Kompi C Tuban dan membangun pagar di Kodam.

Sisa dana Rp 13,6 miliar itulah yang diduga dikorupsi oleh terdakwa. Sebelumnya, Djaja dituntut hukuman tiga tahun penjara oleh oditur militer Letnan Jenderal Sumartono karena dianggap terbukti mengkorupsi sida dana tersebut.

Oditur menjerat Djaja dengan Pasal 1 ayat 1 A jo Pasal 28 Undang-Undang No. 3 Tahun 1971 dalam dakwaan primer serta Pasal 1 ayat 1 B Undang-Undang No. 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

KUKUH S. WIBOWO


Topik Terhangat
Mobil Murah |
Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji | Tabrakan Maut

Berita Terpopuler
Lurah Susan Didukung, Dinilai Tulus dan Ramah
Diundang, Penolak Lurah Susan Tak Datang Mediasi
Dokter Akan Menggugat di Kisruh RSUD Tangsel
Jokowi Ingin Bangun Gedung Teater di Ria Rio
Dul Bisa Tidak Dipidanakan

Berita terkait

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

SB Tersangka Kasus Heli AW101, Puspom TNI: Penyidikan Transparan

5 Agustus 2017

SB Tersangka Kasus Heli AW101, Puspom TNI: Penyidikan Transparan

Komandan PUSPOM TNI Mayor Jenderal Dodik Wijanarko memastikan pihaknya transparan dalam mengusut dugaan korupsi pengadaan heli AgustaWestland AW101

Baca Selengkapnya

Bunuh Ajudannya, Dandim Lamongan Dipecat dan Dihukum 3 Tahun Penjara

28 Desember 2016

Bunuh Ajudannya, Dandim Lamongan Dipecat dan Dihukum 3 Tahun Penjara

Istri korban, Ida Sepdina, 32 tahun, menyatakan vonis itu terlalu ringan. "Tiga tahun penjara itu terlalu ringan untuk sebuah nyawa."

Baca Selengkapnya

Bekas Anak Buah Brigjen Teddy Divonis 6 Tahun Penjara  

8 Desember 2016

Bekas Anak Buah Brigjen Teddy Divonis 6 Tahun Penjara  

Letnan Kolonel Rahmat Hermawan bersalah karena terbukti menggelapkan pajak atas nama PT Mahardika senilai Rp 4,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alutsista, Brigjen Teddy Dihukum Seumur Hidup  

30 November 2016

Korupsi Alutsista, Brigjen Teddy Dihukum Seumur Hidup  

Brigjen Teddy Hernayadi dihukum seumur hidup dalam kasus korupsi pembelian alutsista senilai US$ 12 juta.

Baca Selengkapnya

Kasus Dandim Aniaya Ajudan Hingga Tewas, 3 Tentara Divonis

27 Juni 2016

Kasus Dandim Aniaya Ajudan Hingga Tewas, 3 Tentara Divonis

Dua pelaku lainnya sudah lebih dulu dihukum, sedangkan Letnan Kolonel Ade Rizal Muharam akan disidang di Pengadilan Militer Tinggi Surabaya.

Baca Selengkapnya

Sidang Pembunuhan: Ajudan Dandim Dianiaya Lalu Digantung  

19 April 2016

Sidang Pembunuhan: Ajudan Dandim Dianiaya Lalu Digantung  

Persidangan di Pengadilan Militer III-13 Madiun hari ini

mendengarkan keterangan tiga orang saksi ahli.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Usut Dugaan Korupsi Perwira TNI  

5 Maret 2016

Kementerian Pertahanan Usut Dugaan Korupsi Perwira TNI  

Kasus tersebut masih ditangani Polisi Militer TNI Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya

Kopassus Penganiaya TNI AU Dipecat

3 Maret 2016

Kopassus Penganiaya TNI AU Dipecat

Prajurit Satu Supriyadi dan Prajurit Satu Dedy Irawan menganiaya empat anggota TNI AU dan menyebabkan Sersan Mayor
Zulkifli tewas.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Akses untuk Audit Proyek Alutsista TNI

29 Agustus 2014

KPK Minta Akses untuk Audit Proyek Alutsista TNI

"Transparansi untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan seharusnya sudah jadi kewajiban dari elite TNI dan pemerintah sekarang."

Baca Selengkapnya