Kemarau Basah, Rendemen Tebu Pekalongan Turun

Reporter

Rabu, 18 September 2013 04:56 WIB

Puluhan sopir pengangkut tebu memprotes lamanya antrian bongkar muatan tebu yang akan digiling di Pabrik Gula (PG) Kanigoro, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/8) dini hari. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Kajen--Kemarau basah yang melanda pada Juli hingga Agustus lalu berdampak pada rendahnya rendemen tebu petani di Kabupaten Pekalongan. "Biasanya rendemen tebu di sini berkisar tujuh koma sekian persen. Sekarang turun jadi enam koma sekian persen," kata Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat Pekalongan, Dwijo, saat dihubungi Tempo, Selasa, 17 September 2013.

Dwijo mengatakan, kini panen tebu di Pekalongan sudah hampir selesai. Di Pekalongan ada sekitar 6.000 hektare lahan tebu yang digarap seribuan petani. Saat ini, lelang gula di Pabrik Gula Sragi Pekalongan masih sekitar 9.800 per kilogram. Rendemen bagi hasil gula untuk petani rata-rata 9,8 kilogram per satu kuintal tebu.

Menurut Dwijo, rendahnya rendemen kali ini akibat tingginya curah hujan beberapa waktu lalu. Alhasil, penghasilan petani tebu kali ini mengalami penurunan. Hasil panen tebu tiap satu hektare lahan rata-rata sekitar Rp 12 juta. Pendapatan itu masih dikurangi biaya operasional tebang dan angkut tebu dari kebun ke pabrik gula.

Dwijo menambahkan, kondisi petani tebu semakin terpuruk karena membanjirnya gula impor di pasaran. Murahnya harga gula impor mengakibatkan harga gula lokal terjun bebas. "Impor secukupnya saja, asal bisa memenuhi kekurangan stok di pasaran," ujarnya. Meski harganya jauh lebih murah, lanjut Dwijo, kualitas gula impor sejatinya kalah jauh dengan gula lokal.

Sejak Senin, 16 September, sebagian petani tebu Pekalongan berangkat ke Jakarta. Bersama ribuan petani lain dari berbagai daerah yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), mereka menggelar unjuk rasa di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa pagi. Mereka mendesak Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk menekan tingginya impor gula.

Petani tebu asal Kabupaten Tegal, Fatkhudin, mengatakan importasi gula rafinasi kali ini melebihi jumlah kebutuhan gula rafinasi nasional. "Kebutuhan gula rafinasi nasional hanya 2,1 juta ton per tahun. Tapi yang diimpor mencapai 2,8 juta ton per tahun," kata Fatkhudin.

Fatkhudin yang juga Sekretaris Jenderal APTRI menerangkan, banyaknya gula rafinasi yang harganya lebih murah di pasaran memaksa harga jual gula pasir lokal turut anjlok. Akibatnya, petani tebu kesulitan mengembalikan modal tanam. "Petani tebu juga kesulitan membayar angsuran Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)," katanya.

Dalam unjuk rasa di Jakarta yang melibatkan sekitar 3.000 anggota APTRI, 300 orang di antaranya petani dari Tegal dan Pemalang. "Kami meminta Menteri Perdagangan agar tidak menambah jumlah pabrik gula rafinasi," ujar Fatkhudin. Selain di kantor Kemendag, unjuk rasa APTRI juga dilakukan di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

DINDA LEO LISTY

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Info Haji | Penembakan Polisi


Baca juga:

Fathanah Minta Tri Kurnia Tutupi Perselingkuhannya

Jokowi - Ahok 'Menggoyang' Mal di Jakarta

Cuma Curhat, Fathanah Beri Cewek Ini Ratusan Juta?

Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat

Berita terkait

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

12 Januari 2024

Terkini: Prabowo Dianggap Tiba-tiba Peduli Banjir Pantura, Solusi Ganjar untuk Persoalan Petani Tebu

Berita terkini: Prabowo dianggap tiba-tiba peduli banjir Pantura, solusi yang ditawarkan Ganjar untuk persoalan petani tebu.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

30 September 2023

ID FOOD Tingkatkan Pendapatan Petani Tebu Lewat Program Makmur

Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, mengatakan program Makmur telah memberikan manfaat positif bagi produktivias dan pendapatan mitra petani tebu.

Baca Selengkapnya

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

9 Agustus 2023

Harga Acuan Gula Konsumsi Naik, Ini Harapan Asosiasi Petani Tebu

Bapanas menaikkan HAP gula konsumsi di tingkat konsumen dan produsen sebesar Rp 1.000 per kilogram melalui Perbadan Nomor 17 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

24 Mei 2023

Dianggap Peduli Petani, Ganjar Pranowo Didukung Petani Tebu Sumatera Utara

Para petani tebu menilai Ganjar Pranowo sebagai sosok yang peduli dengan nasib petani.

Baca Selengkapnya

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

28 Oktober 2022

Surplus Besar, Petani Pertanyakan Rencana Pemerintah Impor Gula Konsumsi 500 Ribu Ton

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun, mempertanyakan rekomendasi impor gula konsumsi sebanyak 500.000 ton.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

30 Juli 2022

Ambisi ID Food Produksi 400 Ribu Ton Gula untuk Mencapai Swasembada

ID Food mencatat kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

28 Mei 2022

Harga Minimal Gula Tebu Rp 11.500, Badan Pangan: Supaya Petani Sejahtera

Badan Pangan Nasional berupaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga gula dengan melibatkan penguatan harga di tingkat petani.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Negeri Jombang Ungkap Modus 2 Mafia Pupuk Bersubsidi

16 Mei 2022

Kejaksaan Negeri Jombang Ungkap Modus 2 Mafia Pupuk Bersubsidi

Kejaksaan Negeri Jombang mengungkapkan modus dua terdakwa tindak pidana korupsi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2019.

Baca Selengkapnya