Polwan dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak mensosialisasikan bahaya permen karet perangsang di depan ratusan siswa-siswi SMU Hang Tuah 1, Surabaya, Rabu (6/2). Sosialisai tentang permen karet perangsang ini untuk mengantisipasi beredarnya barang berbahaya tersebut di kalangan pelajar perempuan. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta -Pola pendidikan untuk para polisi tentu berbeda dengan pola pendidikan pada umumnya. Selain pendidikan akademik, mereka wajib menjalani pendidikan fisik dan mental. Yang unik, pendidikan polwan dan polisi laki-laki sebenarnya tidak jauh berbeda.
“Memang tidak ada perbedaan. Polisi wanita dan laki-laki sama-sama menerima pendidikan yang membentuk karakter menjadi polisi, ini tanpa melihat jenis kelamin perempuan atau laki-laki,” kata Brigjen Basaria Panjaitan, polwan yang juga widyaiswara di sekolah pimpinan Polri, ketika ditemui Tempo, Jumat 30 Agustus 2013.
"Orang-orang yang mengikuti pelatihan dan pendidikan polisi adalah orang terpilih. Jadi ketika mereka sudah masuk kamp pendidikan semuanya pasti akan menjadi polisi," kata Basaria. Setiap tahun, Polri menerima 500 polwan baru. Seleksi dilakukan dengan ketat selama dua bulan penuh. “Seleksi itu sebelum masuk pendidikan,” katanya.
Ketika menjalani pendidikan, Kepala Sekolah Polwan, Kombes Sri Handayani, menerangkan bahwa setidaknya ada tiga poin penting yang ditekankan. "Akademik, fisik, dan mental," katanya. Ketiga hal ini penting dalam pembentukan karakter seorang polwan.
Handayani mengakui, ketika pendidikan baru dimulai, ada saja calon polwan yang tampak tak siap untuk menjadi polisi. "Itu tantangan bagi para pengasuh dan guru agar jangan sampai ada yang keluar."
Di sinilah fungsi sebuah lembaga pendidikan kepolisian. Kurikulum yang disusun telah diatur untuk melahirkan sosok polwan yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. "Diharapkan ada perubahan perilaku pada akhirnya, dari yang tidak siap menjadi siap untuk menjadi polisi."
Total lamanya waktu pendidikan polwan adalah tujuh bulan. Dalam periode itu, polwan digembleng secara fisik, dididik untuk memahami ilmu kepolisian dan terakhir, baru dilatih sesuai penjurusannya. Pendidikan selama 7 bulan itu dapat dikatakan sangat padat dan ketat. Baca Edisi Khusus Polwan Jelita di sini.