TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi melepaskan empat orang yang diduga teroris yang ditangkap Tim Antiteror Bom di Bogor dan Sukabumi (5/11). “Empat orang ini statusnya bebas,” kata Juru Bicara Mabes Polri Irjen Pol Paiman kepada wartawan usai buka puasa bersama (9/11). Dua orang dilepaskan Senin malam (8/11) dan sisanya hari ini, Selasa (9/11). Paiman mengatakan, ke empat orang ini tidak terbukti ikut aksi terorisme di sejumlah tempat di Indonesia. “Mereka dipulangkan karena tidak cukup bukti dalam perencanaan dan membantu peledakan di depan Kedutaan Besar Australia, serta tidak membantu pelarian Rois (tersangka teroris--RED),” papar Paiman.Empat orang ini menurut Paiman, pernah mengikuti pelatihan di Gunung Peti, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat yang dilatih Rois. Pelatih langsungnya berinisial J alias U. Tapi menurut Paiman, “mereka hanya dilatih semi militer, seperti latihan baris berbaris.” Ke empat orang ini ditangkap berdasarkan pengembangan keterangan dari penangkapan tersangka di Bandung, Jawa Barat.Dua orang tersangka yang ditangkap pada Jumat malam (5/11) lalu di Bogor, Jawa Barat. berinisial W (44 tahun) dan Uy (35 tahun). Dua lainnya yang ditangkap di kawasan Pelabuhan Ratu berinisial N alias I (28 tahun) dan AJ alias AF (27 tahun). Keterangan ii sedikit berbeda dengan keterangan Sumber TEMPO di kepolisian yang menyebut ada tiga warga Kampung Leuwiliang Kaum RT 02 RW 03, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang ditangkap Tim Antiteror Detasemen 88 Mabes Polri. Dua ditangkap jam setengah tujuh malam dan satu lagi jam sembilan malam.Paiman melanjutkan bahwa keempatnya pernah mengikuti pelatihan pada periode Mei sampai Juni 2004. Menurut Paiman, para peserta latihan ini mengaku kepada penduduk sekitar bahwa pelatihan itu dilakukan untuk mengusir 'jawara-jawara' setempat yang sering menganggu warga dan meminta paksa ke para penambang emas di Gunung Peti. “Namun sebenarnya, materi pelatihan adalah mempersiapkan kemahiran menggunakan senjata api dan membaca peta,” kata Paiman, “Mereka juga dilatih memperdalam agama Islam, terutama tentang Jihad.”Martha Warta Silaban
Pasca peledakan bom di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Pusat, hunian hotel berskala internasional tersebut anjlok hingga 30 persen. "Pengunjung drastis menurun, sampai sekarang belum pulih kembali," ujar Direktur Sumber Daya Manusia Ritz Carlton Benny Kasana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/1).
Polisi memastikan bom yang diledakkan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton memiliki kesamaan dengan bom Bali dan Cilacap. Ada kesamaan, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).
Polisi berhasil mengidentifikasi satu korban ledakan bom di Hotel JW Marriot. Korban bernama Garth Mc Evoy, warga negara Australia, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).
Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan ditemukan di tempat pembuangan sampah Kali Baru dekat Stasiun Citayam, Depok hari ini. Benda berbentuk tabung menyerupai dinamit itu berwarna merah, berdiameter 5 cm dan panjang 30 cm. Tabung itu dikeliling oleh kabel dan di luarnya terdapat tulisan Super Zavaron Turkey 1818206.
Kepolisian Resort Madiun dan tim uji bom dari Komando Brimob Kepolisian Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar rumah Jabir alias Gempur Budi Angkoro --pelaku bom di Kuningan, Jakarta