TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai kepolisian menghalangi proses investigasi terhadap kecelakaan bus Giri Indah di Cisarua, Bogor. "Tim penguji dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta sampai sekarang belum diizinkan oleh Polda Jawa Barat untuk menyelidiki," ujar Kepala Sub-Komite Kecelakaan Jalan Raya KNKT, Kusnendi Soehardjo, saat dihubungi Tempo, Ahad, 25 Agustus 2013.
Menurut dia, KNKT pun tidak mengetahui alasan kepolisian yang tidak juga mengeluarkan izin. Instalasi rem bus sudah sempat dibongkar. "Aneh, karena kami tidak boleh lihat hasil pembongkaran instalasi remnya," kata dia.
Padahal, Kusnendi melanjutkan, polisi tidak mengetahui hal-hal teknis yang diperlukan untuk mengusut penyebab kecelakaan. Tindakan polisi telah membuat investigasi KNKT tertunda.
Selain itu, KNKT mempersilakan kepolisian ikut melakukan penyelidikan, namun terbatas pada hal-hal pidana. Yang melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut bukan hanya pemerintah, namun juga agen tunggal Mercedes-Benz di Indonesia, yaitu PT Stars Motor Indonesia. "Hingga kini KNKT juga belum dapat tembusan pemeriksaan mereka," ucap dia.
Saat ini bangkai bus Giri Indah sudah dievakuasi dan disimpan di lokasi penyimpanan barang bukti di dekat gerbang tol Ciawi.
Kecelakaan terjadi di Jalan Puncak-Cianjur, Kilometer 88, Ciliwung, Desa Tugu Utara, RT 01 RT 02, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Rabu, 21 Agustus 2013, pukul 08.30 WIB. Bus Giri Indah dengan nomor polisi B-7297-BI itu membawa rombongan dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (GBI REM), Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kecelakaan terjadi setelah bus yang melaju dari arah Cianjur menuju Bogor itu menabrak sebuah mobil pikap dengan nomor polisi F-8237-FK, yang sedang menurunkan tabung gas elpiji. Kemudian, bus menabrak warung dan masuk ke sungai dengan kedalaman 5-8 meter.
MARIA YUNIAR
Berita terkait
KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck
4 jam lalu
KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi
7 jam lalu
Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.
Baca SelengkapnyaEvaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta
7 jam lalu
Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.
Baca SelengkapnyaTersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa
7 jam lalu
Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat
8 jam lalu
Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.
Baca SelengkapnyaRS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana
8 jam lalu
Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan
9 jam lalu
Kasus kecelakaan bus ilegal tidak bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan.
Baca SelengkapnyaBus Trans Putera Fajar Lima Kali Ganti Kepemilikan dan Modifikasi Body saat KIR Sudah Tak Berlaku
12 jam lalu
Kemenhub sebut Bus Trans Putera Fajar yang alami kecelakaan maut dalam perjalan ke Ciater, Subang sudah 5 kali ganti kepemilikan dan modifikasi body
Baca SelengkapnyaPolda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana
15 jam lalu
Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo
19 jam lalu
Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.
Baca Selengkapnya