Unjuk Rasa Anti Militerisme di Papua

Reporter

Editor

Sabtu, 30 Oktober 2004 01:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura: Ribuan massa Front Rakyat Papua Anti Militerisme pimpinan Jefrison A. Pagawak Jumat (29/10) kembali melakukan demo. Kali ini, demo masyarakat dan gabungan mahasiswa dari daerah pegunungan tengah di Provinsi Papua diadakan di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua di Dok II Jayapura, setelah sehari sebelumnya (Kamis, 28/10) di halaman Kantor DPRD Provinsi Papua, Jayapura. Pada pendemo, ingin bertemu dengan GubernurProvinsi Papua J. P. Solossa agar segera menurunkanBupati Kabupaten Puncak Jaya, Elieser Renmaur darijabatannya. Sebab menurut Pangdam XVII/Trikora padapertemuan kemarin (Kamis, 28/10) di Gedung DPRDProvinsi Papua dengan kami, Bupatilah yang memintapihak TNI mendatangkan pasukannya di Kabupaten PuncakJaya. Sehingga adanya pasukan yang cukup banyak didaerah tersebut menyebabkan timbul korban dari wargasipil. Permintaan ini dikatakan Pangdam XVII/Trikoraberdasarkan surat yang dia terima dari BupatiKabupaten Puncak Jaya yang telah disetujui DPRDsetempat. "Juga kami ingin agar kasus Mulia secepatnyadituntaskan dengan membentuk tim independenmenyelidiki kasus tersebut,"kata Ketua Front RakyatPapua Anti Militerisme, Jefrison A. Pagawak.Akibat lambatnya para Muspida ProvinsiPapua menemui para pendemo tersebut, membuat emosimassa pendemo terlihat mulai memanas dan sedikit takterkendali. Akibatnya, terlihat puluhan aparatkeamanan dari kepolisian setempat yang membuat pagarbetis dipintu masuk kantor gubernur tersebutberjaga-jaga dengan siaga penuh. Namun akhirnya, salahsatu dari mereka mencoba menenangkan rekan-rekannya. Massa tenang kembali setelah Wakil Gubernur Provinsi Papua Constant Karma dan Ketua DPRD Provinsi Papua John Ibo menemui pendemo.Dalam pertemuan tersebut, kedua Muspida Papua ini sepakatdengan para pendemo untuk membentuk tim independen,guna menyelidiki kasus di Mulia yang menewaskanbeberapa warga sipil, yang salah satunya adalahPendeta Elisa Tabuni. Juga sepakat untukmenindaklanjuti aspirasi pendemo soal tuntutan merekaterhadap Bupati Kabupaten Puncak Jaya Elieser Renmauragar turun dari jabatannya. Tapi dengan catatan, menurut kedua Muspida ini, mereka akan mempelajari dan melihat kembali surat permintaan pasukan yang dimaksudkan dari para pendemo tersebut. "Untuk itu, kami rencanakan pada Selasa (2/11)mendatang seluruh Muspida akan mengadakan pertemuanguna membahas persoalan yang terjadi di Mulia,Kabupaten Puncak Jaya,"kata Constant Karma dihadapanpara pendemo yang terlihat basah akibat diguyur hujan.Setelah mendengar pernyataan kedua muspida tersebut,terlihat pendemo kemudian berdoa dan akhirnya sepakatdengan tenang kembali ke tempat mereka masing-masing. Sehari sebelumnya (Kamis (28/10) pihak demonstran bertemu Pangdam XVII/Trikora,Mayjen Nurdin Zainal, di ruang rapat Kantor DPRD Provinsi Papua. Dari pertemuan yang berlangsung beberapa jam tersebut, telah disepakati dibentuk tim investigasi yang independen untuk mencari kebenaran dalam Kasus Mulia yang menewaskan beberapa warga sipil tersebut. Pada Kamis (28/10) itu, massa pendemo yang datangjumlahnya lebih besar dari sehari sebelumnya, Rabu(27/10) lalu. Mereka tiba di Kantor DPRD Papua tepatpukul 11:00 WIT dengan koordinator, Jefrison A.Pagawak selaku Ketua Front Rakyat Papua AntiMiliterisme, dengan tertib. Di antara massa tersebutjuga ada salah seorang tokoh intelektual masyarakatPegunungan Tengah, Pendeta Socrates Sofyan Yoman. Cunding Levi dan Lita Oetomo (Jayapura)

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

16 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

16 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

17 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

7 November 2023

Ricuh Eksekusi Lahan di Ciputat: Pertama Datang Ditolak, Datang Lagi Alamat Berganti

Warga di Kampung Gunung, RT 002 RW 014, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, bentrok dengan aparat pada Selasa siang, 7 November 2023.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Tolak Tambahan 2 Provinsi Lagi di Papua: Selesaikan Dulu yang Ada

20 Desember 2022

Wapres Ma'ruf Amin Tolak Tambahan 2 Provinsi Lagi di Papua: Selesaikan Dulu yang Ada

Ma'ruf Amin menolak usulan penambahan 2 provinsi lagi dari sejumlah masyarakat di Papua dan Papua Barat.

Baca Selengkapnya