7 Bisnis Spektakuler Incaran Yusuf Mansur

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 18 Juli 2013 14:52 WIB

Ustad Yusuf Mansyur. Tempo/Imam Sukamto

5. Sawah di Sukabumi
Program Sedekah Sawah ini beda-beda tipis dengan Patungan Usaha dan Patungan Aset. Namun caranya saja yang sedikit berbeda. Yusuf menawarkan sawah kepada para nasabah yang lantas akan dikelola dan hasil dari sawah tersebut disumbangkan kepada orang yang kurang mampu. Dalam situsnya, untuk tahap pertama ada sebidang sawah di Sukabumi.

Harga tanahnya di sana sudah sekitar Rp 300 ribu per meter, namun Yusuf memberi garansi bahwa dia dapat membelinya jauh dari harga pasar, yakni Rp 70 ribu per meter. "Insya Allah tidak ada mark-up harga dan main-main. Sebab urusannya sedekah. Langsung sama Allah tanggung jawabnya," katanya. Dengan modal Rp 100 ribu per meter, kata Yusuf, nasabah bisa mengambil satu meter sawah.

6. Bank Muamalat
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengaku Yusuf Mansur pernah mengutarakan cita-citanya memiliki bank syariah. Dalam satu perbincangan, kata Dahlan, Yusuf mengatakan ingin membeli PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. "Dia bilang, masak umat Islam tidak punya bank?" kata Dahlan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Kamis, 18 Juli 2013.

Yusuf, kata Dahlan melanjutkan, ingin agar saham mayoritas Bank Muamalat kembali dikuasai Indonesia. Saat ini lebih dari 50 persen saham Bank Muamalat dikuasai pemodal asing. Sebanyak 32,7 persen saham dikuasai Islamic Development Bank, sedangkan 19 persen dan 17 persen lainnya dipegang oleh Atwill Holdings Limited dan National Bank of Kuwait.

"Mungkin enggak kalau tim dari Indonesia mengambil kembali saham itu," ujar Dahlan menirukan Yusuf. Dahlan menegaskan, Yusuf sangat yakin bahwa umat Islam Indonesia mampu membeli kembali Bank Muamalat. Dahlan mengilustrasikan, jika ada 10 juta donatur yang mau menyumbangkan uangnya masing-masing Rp 500 ribu, dana yang terkumpul tersebut bisa dibelikan saham Bank Muamalat atau bank syariah lain.

7. Bank Mutiara
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dan Yusuf Mansyur ternyata kerap berbagi ide investasi. Kadang ide Dahlan dan Yusuf sangat liar dan bisa jadi menarik untuk diperbincangkan lebih jauh. Dahlan mengisahkan Yusuf Mansyur pernah terobsesi memiliki PT Bank Muamalat Indonesia. Ide itu pun dibalas Dahlan dengan ide lain yakni membeli PT Bank Mutiara Tbk. Hingga kini Lembaga Penjamin Simpanan yang menguasai Bank Mutiara belum menemukan investor baru untuk membeli bank bekas Bank Century itu.

Jika jadi membeli Bank Mutiara, kata Dahlan, Yusuf bisa saja mengubahnya menjadi bank syariah seperti impiannya. "Saya bilang, ayo beli Bank Mutiara karena sulit untuk membeli Bank Muamalat. Setelah dibeli namanya diganti jadi Bank Syariah Indonesia," kata Dahlan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Kamis 18 Juli 2013. Dahlan mengatakan wacana ini tengah dirampungkan oleh sebuah tim.

ANANDA PUTRI | AFRILIA SURYANIS | FERY FIRMANSYAH | BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

3 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

17 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

20 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

3 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

3 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya