7 Bisnis Spektakuler Incaran Yusuf Mansur

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 18 Juli 2013 14:52 WIB

Ustad Yusuf Mansyur. Tempo/Imam Sukamto

1. Hotel dan Apartemen
Dengan modal kecil dan dengan cita-cita besar, Yusuf Mansur menjaring dana masyarakat lewat program Patungan Usaha (PU) dan Patungan Aset (PA). Yusuf memutarkan uang hasil patungan tersebut di bisnis perhotelan. Yusuf akhirnya sukses mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen dua menara bernama Topas, yang kelak akan diubah namanya menjadi Hotel Siti, di dekat kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Dalam situs Patungan Usaha, Yusuf Mansur menjelaskan, harga hotel dan apartemen Topas sekitar Rp 150 miliar. Setiap peserta menanamkan modal patungan Rp 12 juta. Yusuf membidik 15 ribu peserta untuk memuluskan proyek tersebut. Yusuf berharap para peserta ini datang dari anggota majelis taklim yang sering menghadiri ceramahnya.

2. Ladang Minyak Kazahkstan
Di samping hotel, dalam situs Patungan Usaha, Yusuf Mansur juga bercita-cita dapat mencaplok ladang minyak di Kazakhstan, yang belum digarap negara bekas pecahan Uni Soviet itu. Yusuf yang mendapatkan informasi dari koleganya di Pertamina mengatakan, butuh investasi hingga Rp 1 triliun untuk mencaplok ladang minyak di Kazakhstan itu.

3. Stasiun Televisi Swasta
Dengan modal patungan dari dana masyarakat, Yusuf Mansur juga berniat membeli dua stasiun televisi swasta. "Nih ya, stasiun televisi kesayangan saya sekarang tau, kan? Dan televisi 'sodaranya', alias 2 tv, bakal dilego sama pemiliknya. Atas izin Allah, sekitar Rp 10 triliun. Nah, itu kan industri strategis," kata Yusuf dalam situsnya.

Menurut dia, umat Islam sudah lama merindukan industri televisi. "Giliran ada yg dijual, kita ga bisa apa-apa. Dulu teriak-teriak. He-he-he.. Ayo dong bikin tv, ayo dong bikin tv. Nah, ada tv yang dijual, meneng wae, he he he. Meneng wae tuh bahasa kawan saya, artinya: diem aja. Sebab semua merasa itu Rp 10 T darimana? Padahal kan bisa. Patungan! Itu jawabannya."

Tidak jelas stasiun televisi mana yang dimaksudkan oleh Yusuf. Namun, pada April hingga Mei lalu Grup Bakrie berniat menjual PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) yang membawahi stasiun televisi TVOne, dan ANTV. Harga jualnya diperkirakan Rp 18 triliun. Meski belakangan kabar penjualan itu dibantah Aburizal Bakrie, pengendali Grup Bakrie. Saat ini, Yusuf Mansur sering tampil di Wisata Hati, yang ditayangkan ANTV

4. Lahan 4,7 Hektare
Yusuf Mansur sepertinya sangat optimistis dengan konsep Patungan Aset, yang dia usung. Dalam laman Patungan Usaha, Yusuf ingin memboyong sejumlah aset dan lahan penting. "Tapi ya itulah. Yang gede-gede banget, kita akan menuju itu. He-he-he, ngimpi aja dulu. Habis itu pray, dan action dah. Dan ini kan bukan sekedar dream biasa. Dah ada actionnya."

Proyek pertama dari program Patungan Aset, Yusuf ingin membeli sebuah lahan seluas 4,7 hektare di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Ia menawarkan pembelian dengan skema pembelian Rp 2 juta per meter. "Biar mudah sistemnya dibuat dalam bentuk Rp 2 juta per meter. Jadi kalau beli 2 meter berarti Rp 4 juta, beli 6 meter berarti Rp 12 juta," ujar Yusuf lagi.

Menurut Yusuf, di atas tanah seluas 4,7 hektare itu dia akan segera menggarap perkantoran, pergudangan, pendidikan, rest area, water-boom, rekreasi, pusat kuliner, masjid, dll.



Selanjutnya: Sawah di Sukabumi sampai Bank Mutiara



Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

5 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

6 jam lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

20 jam lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

23 jam lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

2 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

3 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

3 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya