KPK Tanggapi Positif Indeks Korupsi Global

Reporter

Rabu, 10 Juli 2013 17:51 WIB

TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi menanggapi positif rilis terbaru menyangkut indeks korupsi global yang dikeluarkan oleh Transparansi Internasional. Komisi antikorupsi menilai ada beberapa hal yang menyebabkan indikasi korupsi di beberapa institusi tinggi.

"Seleksi CPNS yang masih bau anyir, suap ratusan juta per orang dan faktor titipan bos," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Rabu, 10 Juli 2013. Sistem seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau promosi jabatan yang beraroma calo, disebut Busyro sebagai pintu gerbang rusaknya birokrasi jangka panjang. "Ini penyumbang terbesar SDM Korup," ujar Busyro.

Menurut Busyro, semakin menguatnya nepotisme, oligarkhi, dan politik dinasti keluarga yang juga merupakan penyumbang kerusakan birokrasi. "Karena mereka kemudian masuk ke jabatan publik, termasuk DPR," katanya.

Selanjutnya, tidak terdidiknya masyarakat dalam penyadaran politik dan demokrasi yang menjadi faktor yang memperkuat korupsi. Ke depan, kata Busyro, akan bertambah parah setelah Undang-undang Organisasi Masyarakat dipaksakan oleh pemerintah dan DPR. "Karena kebebasan kritis rakyat dikontrol ketat, termasuk kebebasan mengontrol praktik korupsi, terutama korps politik yang semakin ganas," katanya.

Dalam kondisi seperti ini, menurut Busyro, kekuatan masyarakat sipil justru harus diperkuat dengan pendidikan politik kritis, seraya membangun budaya anti korupsi berbasis keluarga."Namun konsep keluarga harus diluruskan sebagai penyemaian pemimpin visioner, bukan sekedar mendidik anak pintar tetapi lemah moral, yang ujungnya menjadi penipu dan penggangsir harta rakyat," ujar Busyro.

Sebelumnya, rilis indeks korupsi global yang dikeluarkan Transparansi Internasional menyebutkan Kepolisian, partai politik, parlemen, lembaga peradilan, dan PNS sebagai institusi paling korup di Indonesia.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi APBN di Dinas Tanaman Pangan Sumut

4 Juli 2020

Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi APBN di Dinas Tanaman Pangan Sumut

Korupsi dalam proyek pengadaan tersebut diduga merugikan APBN sebesar Rp 24 miliar dan APBD Sumut Rp 4 miliar.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian: Penindakan Korupsi Tak Boleh Fokus Hanya pada OTT

26 Oktober 2017

Tito Karnavian: Penindakan Korupsi Tak Boleh Fokus Hanya pada OTT

Tito Karnavian mengatakan penanganan kasus korupsi tak boleh berfokus pada penindakan hasil operasi tangkap tangan.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Pembahasan Anggaran, KPK Periksa Mantan Anggota DPR

30 Mei 2017

Kasus Suap Pembahasan Anggaran, KPK Periksa Mantan Anggota DPR

KPK kembali memeriksa anggota Komisi Pemerintahan Dalam Negeri DPR 2009-2014 Charles Jones Mesang dalam kasus suap pembahasan anggaran.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang: Korupsi Itu Setan  

30 Maret 2017

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang: Korupsi Itu Setan  

Saut meminta upaya pencegahan tindak pidana korupsi dilakukan terus-menerus terhadap pejabat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kasus E-KTP, Alasan KPK tidak Pakai Pasal Penyuapan

21 Maret 2017

Kasus E-KTP, Alasan KPK tidak Pakai Pasal Penyuapan

Ada indikasi kerugian negara sekitar Rp 2,3 triliun.

Baca Selengkapnya

Serangan Balik Pasca Kasus e-KTP, Pukat: Perlu Penguatan KPK

19 Maret 2017

Serangan Balik Pasca Kasus e-KTP, Pukat: Perlu Penguatan KPK

Hifdzil mengatakan ada upaya melemahkan KPK lewat revisi UU KPK.

Baca Selengkapnya

Direktur PT Merial Esa Didakwa Menyuap Pejabat Bakamla  

13 Maret 2017

Direktur PT Merial Esa Didakwa Menyuap Pejabat Bakamla  

Pengusaha Ali Fahmi menawari terdakwa "bermain" proyek di Bakamla. Imbalan memenangkan proyek itu sebesar 15 persen dari nilai pengadaan.

Baca Selengkapnya

Dana Sosialisasi Asian Games Dikorupsi, Ini Kata Puan Maharani

7 Maret 2017

Dana Sosialisasi Asian Games Dikorupsi, Ini Kata Puan Maharani

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, yang termasuk dalam panitia Asian Games 2018 sudah mendengar soal korupsi dana sosialisasi AG.

Baca Selengkapnya

Jaksa Sidik Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp 42 M di Sulteng  

17 Februari 2017

Jaksa Sidik Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp 42 M di Sulteng  

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah meningkatkan status dugaan korupsi proyek jalan senilai Rp 42 miliar di Kabupaten Sigi, ke tahap penyidikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sindir Emirsyah Satar di Pertemuan Direksi BUMN

25 Januari 2017

Jokowi Sindir Emirsyah Satar di Pertemuan Direksi BUMN

Jokowi meminta namanya tidak dibawa-bawa untuk kepentingan pribadi terutama untuk mendapatkan proyek.

Baca Selengkapnya