Intimidasi Atas Pemantau Cebongan Diadukan ke MA

Reporter

Selasa, 9 Juli 2013 19:36 WIB

Sejumlah ormas menggelar aksi mendukung Kopassus ketika dilaksanakan sidang perdana kasus penyerangan Lapas 2B Cebongan di halaman Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Bantul, Yogyakarta (20/6). ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Koalisi Rakyat Pemantau Peradilan Militer (KPPRM) --gabungan sejumlah organisasi non pemerintah di Yogyakarta-- mengaku diintimidasi selama memantau berlangsungnya persidangan terdakwa kasus Cebongan di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta.

Intimidasi serupa juga menimpa jurnalis yang meliput persidangan tersebut. Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Yogyakarta, Aloysius Budi Kurniawan, mengatakan wartawan harian Tribun Jogja beberapa kali ditelepon orang yang mengaku staf penasehat hukum terdakwa. "Mereka diminta datang ke Denpom," kata Kurniawan di kantor LBH Yogyakarta, Selasa 9 Juli 2013.

Berdasarkan laporan pengaduan tersebut, Direktur LBH Yogyakarta Samsudin Nurseha mendesak para pihak untuk menghentikan aksi-aksi intimidasi dan teror kepada pemantau sidang. "Jelas ada pelanggaran hak-hak sipil di sini. Hak publik untuk mendapatkan informasi dan kebebasan berpendapat. Jadi, hentikan aksi-aksi intimidatif," tutur Samsudin.

Menyikapi berbagai intimidasi itu, Koalisi Rakyat Pemantau Peradilan Militer (KPPRM) sudah membuat surat pengaduan kepada Ketua Mahkamah Agung, Ketua Komisi Yudisial, Ketua Dewan Pers, Panglima Besar TNI, serta Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

"Karena Pangab dan Kasad pernah menyatakan, bahwa mereka menjamin persidangan tersebut akan bebas dari intimidasi. Jadi kami butuh bukti itu," kata Direktur Indonesian Court Monitoring (ICM) Tri Wahyu.

KPPRM pun membuka posko pengaduan bagi jurnalis maupun masyarakat yang mengalami intimidasi dalam pemantauan dan peliputan proses persidangan di pengadilan militer Yogyakarta.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terpopuler:

Modus Baru, Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo

Bos Sanex Steel Disebut Pernah Setor Anas 5 Miliar

Usut Korupsi, Jenderal Heru Malah Dihukum 6 Bulan

SBMPTN UGM tolak 62.088 Calon Mahasiswa

Jokowi: Saya Trendsetter Bukan Follower

5 BUMN yang Diduga Saweran untuk Anas Urbaningrum

Berita terkait

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Bunuh Ajudannya, Dandim Lamongan Dipecat dan Dihukum 3 Tahun Penjara

28 Desember 2016

Bunuh Ajudannya, Dandim Lamongan Dipecat dan Dihukum 3 Tahun Penjara

Istri korban, Ida Sepdina, 32 tahun, menyatakan vonis itu terlalu ringan. "Tiga tahun penjara itu terlalu ringan untuk sebuah nyawa."

Baca Selengkapnya

Bekas Anak Buah Brigjen Teddy Divonis 6 Tahun Penjara  

8 Desember 2016

Bekas Anak Buah Brigjen Teddy Divonis 6 Tahun Penjara  

Letnan Kolonel Rahmat Hermawan bersalah karena terbukti menggelapkan pajak atas nama PT Mahardika senilai Rp 4,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Kasus Dandim Aniaya Ajudan Hingga Tewas, 3 Tentara Divonis

27 Juni 2016

Kasus Dandim Aniaya Ajudan Hingga Tewas, 3 Tentara Divonis

Dua pelaku lainnya sudah lebih dulu dihukum, sedangkan Letnan Kolonel Ade Rizal Muharam akan disidang di Pengadilan Militer Tinggi Surabaya.

Baca Selengkapnya

Sidang Pembunuhan: Ajudan Dandim Dianiaya Lalu Digantung  

19 April 2016

Sidang Pembunuhan: Ajudan Dandim Dianiaya Lalu Digantung  

Persidangan di Pengadilan Militer III-13 Madiun hari ini

mendengarkan keterangan tiga orang saksi ahli.

Baca Selengkapnya

Kopassus Penganiaya TNI AU Dipecat

3 Maret 2016

Kopassus Penganiaya TNI AU Dipecat

Prajurit Satu Supriyadi dan Prajurit Satu Dedy Irawan menganiaya empat anggota TNI AU dan menyebabkan Sersan Mayor
Zulkifli tewas.

Baca Selengkapnya

Jika ke Mahmil, Prabowo Bisa Dihukum Mati

12 Juni 2014

Jika ke Mahmil, Prabowo Bisa Dihukum Mati

Mengapa Prabowo tak diajukan ke mahkamah militer?

Baca Selengkapnya

Pembacaan Vonis Djaja Suparman Diskors Tiga Kali

26 September 2013

Pembacaan Vonis Djaja Suparman Diskors Tiga Kali

"Diperkirakan baru selesai pukul 23.00," kata majelis hakim.

Baca Selengkapnya

Putusan Sidang Cebongan Diibaratkan Sepak Bola  

10 September 2013

Putusan Sidang Cebongan Diibaratkan Sepak Bola  

Agus mengumpamakan polemik puas dan tidak puas terhadap vonis terdakwa seperti pertandingan sepak bola.

Baca Selengkapnya

Vonis Cebongan, Kopassus Tetap Bangga pada Ucok Cs

9 September 2013

Vonis Cebongan, Kopassus Tetap Bangga pada Ucok Cs

Agus menyebutkan ada pesan moral pasca-peristiwa berdarah di LP Cebongan, yakni masyarakat Yogyakarta merasa aman dari gangguan preman.

Baca Selengkapnya