TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya tidak akan menarik pasukan dari daerah konflik seperti Aceh dan Papua. "Separatis di Aceh dan Papua bila dibiarkan bisa menjadi embrio perpecahan," ungkapnya dalam diskusi Forum Lintas Agama hari Rabu (13/10) di Jakarta. Ia menyatakan tetap mempertahankan tentara berada di daerah konflik tersebut untuk mempertahankan keutuhan Negara Republik Indonesia. "Ini hari apa? Kalau hari Sabtu nanti saya menarik mundur pasukan dari Papua. Besoknya meraka pasti menyatakan merdeka," ujarnya. Ia juga mengatakan krisis multidimensi yang sekarang ini melanda Indonesia masih belum selesai.Selama ini, katanya banyak daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. "Itu baru sebatas wacana. Tapi kalau dibiarkan bisa pecah betulan," ujar Ryamizard. Seperti Maluku dan Poso, ia mengibaratkan daerah tersebut seperti api dalam sekam, yang sewaktu-waktu bisa bergejolak kembali. "Ditiup-tiup dikit bisa ngebul," tegasnya.Ia juga tidak bisa memastikan akan tetap menempatkan pasukannya di daerah tersebut Poso dan Maluku. Hal itu, menurutnya tergantung kondisi daerahnya. Karena selama ini kekuatan pasukannya telah terkuras separuhnya untuk mengamankan daerah konflik. "Jika Aceh atau Papua lepas maka artinya tentara itu tidak becus," tandasnya. "Karena tanggungjawab sepenuhnya untuk tetap menjaga keutuhan NKRI ada di tangan tentara," tandasnya.Maria Ulfah - Tempo