Komnas HAM: Aksi Densus Memprovokasi Warga

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 11 Juni 2013 14:22 WIB

Motor milik seorang warga yang ditembak mati polisi berpakaian preman, tergeletak di pingggir jalan Pulau Irian, Poso, Sulawesi Tengah, (10/6). ANTARA/Zainuddin MN

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Siane Indriani menilai bahwa tindakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Polri saat berusaha menangkap terduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Senin lalu, sangat refresif.

Menurut Siane, tindakan Densus tersebut dilakukan dengan berusaha menabrak dan menghilangkan nyawa warga. "Tindakan Densus yang sangat represif ini malah memprovokasi kemarahan warga," kata Siane di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2013.

Siane mendapat informasi ihwal kronologi penembakan warga Poso Kota bernama Nudin alias Bonda, Senin, 10 Juni 2013. Pada pukul 15.35 Wita, Nudin mengendarai motor Honda Revo bernomor polisi DN 4159 EI dari Kelurahan Kayamanya melintas di Jalan Pulau Seram.

Nudin yang berboncengan rekannya diikuti oleh sejumlah anggota Densus. Sekitar 15 menit kemudian, di Jalan Pulau Irian atau tepat di depan lorong Jalan Pulau Seribu, motor Nudin ditabrak oleh mobil anggota Densus yang membututinya sejak awal.

"Setelah motor terjatuh, terduga yang berjumlah dua orang sempat melarikan diri masuk ke lorong Pulau Seribu," kata Siane. Siane menduga, karena keduanya lari Densus melepaskan delapan kali tembakan, yang menawaskan Nudin. Rekan Nudin berhasil melarikan diri.

Insiden penembakan tersebut membuat warga marah. Siane mengatakan, massa menutup jalan lintas provinsi dan berunjuk rasa di depan Mapolres Poso. "Warga meminta jenazah korban tewas segera diserahkan ke pihak keluarga," kata Siane.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, mengatakan Densus menembak Nudin karena berusaha melawan dengan menabrak kendaraan di depannya. "Selain itu, yang bersangkutan mengeluarkan senjata api," ujar Agus.

Karena melawan dan tidak menutup kemungkinan akan membahayakan orng lain termasuk petugas, menurut Agus, akhirnya anggota Densu berusaha melumpuhkan mereka dengan cara memberi tembakan," kata Agus di kantornya.

Agus mengatakan jenazah Nudin dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, untuk diautopsi. Menurut dia, Nudin merupakan jaringan teroris yang diduga terlibat berbagai aksi teror di Poso. Nudin juga terkait dengan kelompok Abu Roban.

Abu Roban ditengarai merupakan pimpinan teroris Indonesia bagian Barat, yang menerima hasil fa'i (dana rampasan) dari kelompok Nurdin. Nurdin pun diduga terlibat dengan pengumpulan logistik dan dana untuk kelompok Santoso alias Abu Wardah (diduga pimpinan teroris di Poso), kelompok Abu Asmar di Makassar, dan kelompok Roy di Bima, Nusa Tenggara Barat.

RUSMAN PARAQBUEQ



Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas


Baca juga:

BBM Naik Dinilai Tak Pengaruhi Biaya Produksi

PKS Tolak Kenaikan BBM, PAN: Setgab Tak Efektif

Kenaikan BBM, Gerindra Masih Setengah-setengah

Ekonom: Kenaikan BBM Mutlak Dilakukan

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya