Dana Jampersal di Cianjur Tidak Sesuai Aturan

Reporter

Rabu, 15 Mei 2013 20:27 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Cianjur - Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur Bacharudin Ali meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur bertanggung jawab dalam penggunaan dana Jaminan Persalinan tahun 2012. Bahkan, jika pelaksanaannya telah melanggar hukum, harus dipertanggungjawabkan.


"Saya mempersilakan penegak hukum jika dalam penyaluran Jampersal yang dilakukan Dinas Kesehatan Cianjur melanggar hukum. Sebab, sebelum disalurkan harus ada peraturan bupati yang mengatur, tapi ini tidak ada. Saya juga baru tahu setelah bagian hukum memberitahu," kata Bacharudin di Cianjur, Rabu 15 Mei 2013.

Bacharudin mengaku kecewa atas sikap Dinas yang tidak berkoordinasi. "Saya selama ini tidak pernah diberi laporan mengenai Jampersal oleh Dinkes. Saya tidak tahu apa alasannya," katanya. "Tahu-tahu saya mendapatkan laporan dari bagian hukum kalau pihak Dinas Kesehatan mengajukan peraturan bupati dan berlaku mundur. Saya minta kepada bagian hukum untuk menolaknya," ujarnya.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Cianjur Niswan Purwenti mengakui pelaksanaan Jampersal pada 2012 tidak ada payung hukum berupa peraturan bupati. Mereka mengacu pada petunjuk pelaksana dan petunjuk awal yang diterima dari Kementerian Kesehatan terkait pelaksanaan Jampersal.


"Kami aku memang tidak ada Perbup-nya. Tapi kami konsultasikan ke kementerian apakah kalau dilaksanakan tidak akan menjadi temuan BPK, saat ini kami mendapatkan jawaban kalau jadi temuan, berarti seluruh Indonesia akan mengalami hal yang sama. Atas dasar itulah kami melaksanakan Jampersal," katanya.


Niswan membantah jika dana Jamkesmas dan Jampersal tersebut masuk ke rekening Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur. Namun, diakuinya, proses pencairan yang berhak menandatangani adalah Kepala Dinkes dan Bendahara. "Pada 2012 kami mendapatkan bantuan sosial dari kementerian senilai Rp 23 miliar. Perinciannya, untuk Jampersal sekitar Rp 19 miliar dan sisanya Jamkesmas," katanya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Bank Indonesia: Transaksi Non Tunai Atasi Kebocoran Anggaran

7 Desember 2019

Bank Indonesia: Transaksi Non Tunai Atasi Kebocoran Anggaran

"Dari pengalaman ketika pemda menerapkan sistem pembayaran non tunai pendapatan daerahnya meningkat," kata Wahyu Purnama Kepala Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Tjahjo Kumolo Soal Anak Buah Anies Baswedan Mundur

4 November 2019

Kata Tjahjo Kumolo Soal Anak Buah Anies Baswedan Mundur

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Tjahjo Kumolo mengatakan keputusan mundur anak buah Anies Baswedan merupakan hak pribadi.

Baca Selengkapnya

Kata Lulung ke Ahok dan Anies: Selesaikan Kerja dan Antikorupsi  

22 April 2017

Kata Lulung ke Ahok dan Anies: Selesaikan Kerja dan Antikorupsi  

Lulung menyoroti kasus dugaan korupsi UPS yang masih menyisakan pelaku yang menurutnya belum tersentuh.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menteri Tjahjo Cegah Kebocoran Anggaran  

2 Januari 2017

Begini Cara Menteri Tjahjo Cegah Kebocoran Anggaran  

Inspektorat diminta memantau perizinan, hibah bantuan sosial,
pajak retribusi, pengadaan barang dan jasa, dan perencanaan anggaran.

Baca Selengkapnya

Cegah Intervensi, KPK Awasi Penyusunan Anggaran Daerah

11 Februari 2016

Cegah Intervensi, KPK Awasi Penyusunan Anggaran Daerah

KPK mengakui proses merancang APBD kerap diintervensi oleh berbagai pihak sehingga tujuan pembangunan meleset.

Baca Selengkapnya

Dewan Tengarai Anggaran Jumat Ibadah Diselewengkan

1 Oktober 2015

Dewan Tengarai Anggaran Jumat Ibadah Diselewengkan

Anggaran untuk penceramah ibadah Jumat terserap, tetapi kegiatannya tidak ada

Baca Selengkapnya

Ahok: Pendapatan DKI Raib Rp 1 Triliun, Siapa Untung?  

12 Agustus 2015

Ahok: Pendapatan DKI Raib Rp 1 Triliun, Siapa Untung?  

Ahok berujar, pendapatan yang masuk ke kas daerah hanya Rp 26 miliar.

Baca Selengkapnya

Pukat UGM Tolak SP3 Idham Samawi

10 Agustus 2015

Pukat UGM Tolak SP3 Idham Samawi

Aktivis antikorupsi menilai SP3 Idham Samawi tidak berdasar.

Baca Selengkapnya

Korupsi APBD, KPK Periksa Pejabat Riau di Pekanbaru  

3 Agustus 2015

Korupsi APBD, KPK Periksa Pejabat Riau di Pekanbaru  

Mereka diperiksa sebagai saksi atas tersangka bekas Gubernur Riau, Annas Maamun, dan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Riau, Ahmad Kirjuhari.

Baca Selengkapnya

Ahok Kunci Konsultan yang Gelembungkan Anggaran  

14 Mei 2015

Ahok Kunci Konsultan yang Gelembungkan Anggaran  

Di APBD pembangunan gelanggang olahraga Rp 48 miliar, penghitungan di lapangan cuma Rp 30 miliar. Di Jakarta ada 33 gelanggang olahraga.

Baca Selengkapnya