TEMPO.CO, Surakarta - Tim investigasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sudah mengumumkan pelaku penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, adalah 11 anggota Komando Pasukan Khusus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo.
Namun Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Hidayat Nur Wahid mengatakan, anggota DPR meragukan hasil investigasi TNI AD tersebut. "Kami menilai masih banyak yang perlu diklarifikasi," ujar Hidayat ketika ditemui di Surakarta, Minggu, 21 April 2013.
Karena itu, anggota DPR minta pembentukan tim gabungan untuk mengulik kasus Cebongan. Tim gabungan terdiri dari anggota DPR, unsur TNI, Kepolisian, dan tim independen.
"Kami tidak berencana membentuk pansus (panitia khusus). Karena nanti bisa muncul tudingan politisasi dan saling pelintir sehingga mengaburkan esensi sebenarnya," tuturnya.
Dia meminta TNI AD dan Kopassus dapat menerima usulan pembentukan tim gabungan. Sebab, tujuannya untuk membuka kasus Cebongan seterang mungkin. "Sehingga kepercayaan publik ke Kopassus bisa terjaga," katanya.
Menurut dia, sikap kesatria Kopassus tidak hanya ditunjukkan dengan pengakuan 11 pelaku. Tapi lebih jauh lagi, berani menyatakan apa adanya dan sebenar-benarnya. "Masyarakat akan mengapresiasi Kopassus yang berani buka-bukaan," ucapnya.
Setelah semua fakta terungkap, kemudian ditindaklanjuti dengan pengadilan yang dilakukan secara adil dan terbuka.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
15 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
15 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
16 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
17 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
17 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
17 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
17 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
17 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
17 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya