TEMPO Interaktif, Solo:Wakil Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Sri Herwanto membantah pihaknya menangkap 7 orang mahasiswa, menyusul bentrokan yang terjadi antara aparat keamanan berpakaian preman dengan puluhan mahasiswa dariLeft Democratic Force (LDF) saat pelantikan DPRD Jawa Timur, Selasa (31/8). Bambang hanya mengakui pihaknya mengamankan sementara 4 orang mahasiswa ke dalam pos keamanan DPRD. "Nanti kalau pelantikan sudah selesai, akan kita lepaskan. Biar mereka berdialog dengan anggota dewan," kata Bambang. Menurutnya, polisi tidak bermaksud mengamankan empat mahasiswa tersebut, tapi hanya memisahkan mereka dengan demonstran yang lain agar suasana lebih kondusif. Ia mengatakan, sejak awal polisi sudah mengingatkan agar demonstrasi dilakukan secara damai. Aspirasi disampaikan sesuai dengan tujuan. "Tapi mereka semakin panas dan melenceng dari tujuan. Bahkan sampai mendobrak pintu," jelas Bambang. Padahal, tambah Bambang, pihaknya sudah mengkomunikasikan kepada para anggota dewan tentang aspirasi para demonstran. Anggota dewan berjanji, setelah selesai pelantikan akan menemui mereka.Namun ketika pelantikan sedang berlangsung, situasi semakin memanas dan mahasiswa mendesak masuk ke halaman gedung dewan. "Untuk memulihkan situasi, kami pisahkan 4 orang mahasiswa dengan mahasiswa yang lain," kata Bambang. Dalam kesempatan itu, Bambang juga membantah anggotanya sengaja melakukan provokasi dan menerobos masuk ke barisan mahasiswa. "Kita hanya mengawal mereka. Kita berada di luar garis tali rafia yang mereka pakai. Jadi tidak mungkin anggota saya melakukan provokasi," katanya. Selain itu ia juga membantah sengaja membubarkan aksi tersebut.Sementara itu, empat orang mahasiswa dari LDF yang dijanjikan Bambang untuk dilepaskan sesusai pelantikan dan diijinkan untuk berdialog dengan dewan, ternyata tidak tampak dalam dialog antara beberapa elemen mahasiswa dengan perwakilan anggota dewan. Yang berdialog dengan anggota dewan berasal dari elemen Masyarakat Bantuan Hukum (MBH) Jawa Timur, Front Mahasiswa Jawa Timur, Paguyuban Jukir Jayabaya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Sedangkan perwakilan dari LDF tidak tampak diantara mereka, termasuk empat orang mahasiswa yang diamankan. Adi Mawardi - Tempo News Room