Pengurus Baru NasDem di Tangan Surya Paloh

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 26 Januari 2013 20:11 WIB

Hary Tanoesoedibjo (kiri) bersama Surya Paloh. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Walau sudah menggelar kongres pertama, Partai NasDem belum memiliki struktur kepengurusan lengkap. Peserta kongres menyerahkan pembentuka struktur kepengurusan kepada ketua umum baru Surya Paloh sebagai formatur tunggal.

"Istilahnya, NasDem memberi amanat seluruhnya kepada ketua umum untuk menentukan struktur kepengurusan," kata Ketua Panitia Pengarah Kongres I Partai NasDem Sugeng Suparwoto dalam konferensi pers hasil kongres, Jakarta Convention Center, Sabtu, 26 Januari 2013.

Kongres ini berlangsung di tengah mundurnya Ketua Dewan Pakar NasDem, Hary Tanoesoedibjo awal pekan lalu. Selain Hary, tiga pengurus lain juga mundur, yaitu Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Bidang Internal Endang Tirtana.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu NasDem, Ferry Mursyidan Baldan, menambahkan, peserta kongres tidak memberi kriteria tertentu kepada Surya Paloh dalam penentuan pengurus. "Tergantung kebijaksanaan Surya Paloh. Formulasinya dibantu panitia ad hoc yang akan ditetapkan secepatnya," ujar dia.

Dalam waktu 14 hari, Surya Paloh harus menentukan 16 ketua Dewan Pimpinan Pusat, seorang bendahara umum yang dibantu dua bendahara umum, seorang sekretaris yang dibantu empat wakil sekretaris jenderal, serta 15 ketua Departemen dan 30 ketua Divisi.

"Tetapi struktur tersebut masih bisa berubah, kongres hanya memberikan garis besar untuk menjadi bahan pertimbangan bagi panitia ad hoc saat merumuskan bagan struktur kepengurusan," kata Sugeng.

Yang jelas, Sugeng melanjutkan, kemampuan mau berbagi sumber pendanaan menjadi bahan pertimbangan. "Tapi bukan yang utama," kata dia. "Lebih baik kader yang mau menyimbang Rp 100 tapi tulus, dibandingkan menyumbang Rp 200 miliar namun diungkit."

ARYANI KRISTANTI

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

6 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

43 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

44 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

45 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

57 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

26 Februari 2024

Dinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.

Baca Selengkapnya

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

22 Februari 2024

Prediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024

Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

23 November 2023

Anies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah

Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

7 Oktober 2023

Terpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.

Baca Selengkapnya