Ribuan Industri di Bandung Akan Direlokasi

Reporter

Editor

Selasa, 27 Juli 2004 17:13 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung:Besarnya volume limbah yang mencemari lingkungan di kawasan Bandung, khususnya di sepanjang Sungai Citarum, memicu pemerintah untuk memindahkan lokasi industri yang ada di kawasan itu. Saat ini, Kementerian Negara Lingkungan Hidup bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung sudah mulai membicarakan rencana relokasi tersebut. "Malam minggu lalu, saya duduk dengan Gubernur (Jawa Barat) dan Bupati Bandung untuk merencanakan industri, terutama tekstil yang ada di Bandung, untuk dipindah ke industrial estate," ujar Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim kepada wartawan di sela-selaacara penanaman pohon di Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran, Bandung, Selasa (27/7).Dengan relokasi ini, kata Nabiel, pengelolaan limbah menjadi terpusat dan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah akan semakin baik. "Selain itu, sekarang ini ada kecenderungan industri pakai batu bara karena listrik mahal. Padahal kalau batu bara digunakan di cekungan Bandung, akan membuat langit Bandung menjadi gelap," katanya.Bagi pengusaha, kata Nabiel, ada keuntungan yang bisa diperoleh dari relokasi ini. "Tempat yang sekarang harga tanahnya tinggi, sedangkan di tempat baru lebih murah," katanya. Dengan keuntungan ini, kata Nabiel, diharapkan para pengusaha bisa membeli mesin-mesin yang modern."Kesalahan industri tekstil kita dulu, beli mesin bekas sehingga tidak bisa bersaing dengan negara lain. Dengan cara ini, selain memodernisasi mesin, juga melestarikan lingkungan," kata Nabiel.Bupati Bandung Obar Subarna mengatakan rencana ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1996. Menurut Obar, pihaknya dengan Pemprov Jawa Barat ingin merelokasi industri di Bandung karena dampak industri semakin semrawut. "Sesuai hasil penelitian, sasarannya adalah daerah Cipeundeuy, dengan luas sekitar 1.500 sampai 2.000 hektare," ujarnya.Untuk merealisasikan rencana ini, kata Obar, pihaknya sudah membicarakannya dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Pemprov Jawa Barat, Pemerintahan Kota Bandung, dan LSM pemerhati lingkungan. "Kami mendengarkan presentasi dari salah satu grup yang akan menggarap ini," kata Obar.Baik Nabiel maupun Obar sepakat bahwa industri yang dipindahkan ke tempat baru itu jangan sampai merugi. Dengan kondisi ekonomi yang terpuruk selama ini, kata Obar, jangan sampai beban yang harus ditanggung industri itu menjadi bertambah. "Karena itu tidak ada paksaan bagi mereka, walaupun tentunya kami berharap mereka mau pindah," katanya.Sampai saat ini, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup, terdapat sekitar 3.000 industri yang ada di kawasan Kabupaten Bandung. Rana Akbari Fitriawan - Tempo News Room

Berita terkait

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

27 September 2023

Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

Daftar formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk lulusan SMK.

Baca Selengkapnya

Momen Presiden Jokowi Diberi Tas Kalung oleh Warga Papua

18 September 2023

Momen Presiden Jokowi Diberi Tas Kalung oleh Warga Papua

Jokowi sempat terdiam untuk menerima kalung itu, sebelum dia memakainya sendiri. Setelah Jokowi memakainya, pengunjung yang hadir sempat sorai.

Baca Selengkapnya

Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek, KLHK Siapkan Langkah Hukum

17 Agustus 2023

Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek, KLHK Siapkan Langkah Hukum

KLHK membentuk Satgas Pengendalian dan Supervisi Pencemaran Udara Jabodetabek. Siapkan langlah-langkah hukum.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Mulai Rutinkan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Tekan Polusi Udara Jakarta

17 Agustus 2023

Kementerian Lingkungan Hidup Mulai Rutinkan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Tekan Polusi Udara Jakarta

Kementerian Lingkungan Hidup akan secara rutin menggelar uji emisi kendaraan bermotor untuk menekan polusi udara Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

6 Juni 2023

Kilas Balik Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup dan kampanye melestarikan bumi.

Baca Selengkapnya

Kiprah Abang-Adik, Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja Menteri Andalan Soeharto

28 Mei 2023

Kiprah Abang-Adik, Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja Menteri Andalan Soeharto

Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja menjadi menteri andalan pemerintahan Soeharto. Ini kiprah abang-adik cendekiawan itu.

Baca Selengkapnya

Perjuangkan Hutan Adat, Suku Awyu Minta Komnas HAM Bentuk Tim Advokasi

10 Mei 2023

Perjuangkan Hutan Adat, Suku Awyu Minta Komnas HAM Bentuk Tim Advokasi

Suku Awyu asal Papua melakukan audiensi dengan Komnas HAM terkait hutan adat yang terancam konsesi perusahaan sawit, Selasa, 9 Mei 2023.

Baca Selengkapnya