Peringatan 27 Juli, Jalan Diponegoro Ditutup

Reporter

Editor

Selasa, 27 Juli 2004 13:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ruas jalan Diponegoro sementara ditutup terkait dengan peringatan 27 Juli 1996. Kendaraan umum maupun pribadi dari arah Proklamasi dialihkan menuju jalan Muhamad Yamin, sedangkan kendaraan dari arah Imam Bonjol dialihkan menuju Jalan Surabaya. Hingga Selasa (27/7) siang ini, antrian kendaraan sudah tidak begitu panjang. Bila dibandingkan dengan pagi hari. Aparat kepolisian, selain mengatur arus lalu lintas, juga tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi peringatan Sabtu Kelabu. Satu truk aparat didatangkan dan dipersiapkan untuk mengamankan jalannya acara tersebut. Di lokasi peringatan penyerbuan markas DPP Partai Demokrasi perjuangan tersebut tampak berbagai karangan bunga yang dikirim sebagai ungkapan simpati atas peristiwa 27 Juli delapan tahun yang lalu. Salah satunya dari Megawati Soekarnoputri dan Taufik Kiemas. Di luar pagar bekas kantor DPP PDIP tersebut juga digelar puluhan spanduk menuntut pengusutan kasus 27 Juli. Sejumlah spanduk menyebut keterlibatan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bunyi spanduk tersebut antara lain, "Tolak Militerisme, Tolak Mega-SBY, Militerisme Parasit Ekonomi Rakyat", Tangan Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono Berlumuran Darah Tragedi 27 Juli. Selain spanduk, puluhan nisan memenuhi ruas jalan depan pagar bekas markas PDI tersebut. Hadir dalam peringatan ini R.O Tambunan, Ribka Ciptaning, dan juga Trimedia Panjaitan selaku tim Pembela Partai Demokarsi Indonesia (PPDI). Dalam sambutannya, RO Tambunan mengatakan bahwa kasus 27 Juli 1996 ini adalah sebagai awal reformasi. Sebab selama dua minggu sebelum peristiwa 27 Juli disini (kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro 58) telah diadakan mimbar bebas, kata RO Tambunan. Dia mengklaim reformasi dimulai sejak tahun 1996. Saat itu, RO Tambunan juga kembali menceritakan kronologis peristiwa 27 Juli, dan meminta untuk mengusut tuntas kasus ini. Sedangkan Ribka Ciptaning, mengatakan tragedi 27 Juli adalah sebuah sejarah yang turut menaikan Mega ke puncak kekuasaan. Mega juga harus ingat dengan peristiwa ini karena ia juga naik berkat kasus 27 Juli, tandas Ribka. Dalam puncak peringatan 27 Juli ini juga dilakukan rekonstruksi penyerangan kantor DPP PDIP yang dimulai pada pukul 12.00 WIB. Muhamad Fasabeni, Fitrio -Tempo News Room

Berita terkait

Kenang Peristiwa Kudatuli, PDIP Surabaya Gelar Peringatan Dua Hari

27 Juli 2022

Kenang Peristiwa Kudatuli, PDIP Surabaya Gelar Peringatan Dua Hari

Pada 28 Juli 1996 kerusuhan Kudatuli merembet ke Surabaya. Terjadi unjuk rasa besar di area Kebun Binatang dan berlanjut ke Jalan Diponegoro.

Baca Selengkapnya

PDIP Gelar Tabur Bunga Kenang Peristiwa Kudatuli

27 Juli 2022

PDIP Gelar Tabur Bunga Kenang Peristiwa Kudatuli

Acara itu dipimpin Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama beberapa politikus PDIP lainnya.

Baca Selengkapnya

PDIP Diminta Dorong Penuntasan Kasus 27 Juli, Korban: Jangan Cuma Jadikan Komoditas Politik

22 Juli 2022

PDIP Diminta Dorong Penuntasan Kasus 27 Juli, Korban: Jangan Cuma Jadikan Komoditas Politik

Iwan menyebut, PDIP sebagai partai berkuasa mestinya bisa mendorong penuntasan kasus 27 Juli 1996.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP: Kudatuli Menjadi Benih Perjalanan Reformasi

27 Juli 2020

Hasto PDIP: Kudatuli Menjadi Benih Perjalanan Reformasi

Peristiwa Kudatuli bermula dari dualisme di tubuh Partai Demokrasi Indonesia atau PDI.

Baca Selengkapnya

Ribka Melihat PDIP Tak Serius Selesaikan Kasus Kudatuli

28 Juli 2019

Ribka Melihat PDIP Tak Serius Selesaikan Kasus Kudatuli

Ribka Tjiptaning blak-blakan mengungkap bahwa sebetulnya Kudatuli, bisa diselesaikan jika ada keseriusan dari petinggi-petinggi PDIP.

Baca Selengkapnya

Mengenang Kudatuli : Mimbar Bebas, Setan Gundul dan Bentrokan

27 Juli 2019

Mengenang Kudatuli : Mimbar Bebas, Setan Gundul dan Bentrokan

Korban kerusuhan 27 Juli 1996 atau peristiwa Kudatuli terus menagih hak mereka.

Baca Selengkapnya

Tangis Ribka Tjiptaning Pecah di Tengah Sepi Peringatan Kudatuli

27 Juli 2019

Tangis Ribka Tjiptaning Pecah di Tengah Sepi Peringatan Kudatuli

Tangis Ribka Tjiptaning pecah ketika memperingati peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang lebih dikenal Kudatuli di kantor DPP PDIP hari ini.

Baca Selengkapnya

Ribka Tjiptaning: Kami Dorong Jokowi Selesaikan Kasus Kudatuli

27 Juli 2019

Ribka Tjiptaning: Kami Dorong Jokowi Selesaikan Kasus Kudatuli

Politikus PDIP Ribka Tjiptaning meminta Presiden Jokowi segera menuntaskan kasus 27 Juli atau Kudatuli.

Baca Selengkapnya

Sudah 23 Tahun, Nasib Korban Kasus Kudatuli Tak Kunjung Jelas

27 Juli 2019

Sudah 23 Tahun, Nasib Korban Kasus Kudatuli Tak Kunjung Jelas

Korban kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang lebih dikenal dengan Kudatuli tak berhenti menuntut penuntasan kasus yang mereka alami.

Baca Selengkapnya

Cerita Kudatuli, Sabtu Kelabu 23 Tahun Silam

27 Juli 2019

Cerita Kudatuli, Sabtu Kelabu 23 Tahun Silam

Peristiwa kerusuhan dua puluh tujuh juli atau Kudatuli hingga saat ini masih tak jelas ujung pangkalnya. Korban meminta namanya direhabilitasi.

Baca Selengkapnya