Sultan HB X Gagas Parkir di Bawah Benteng Vredeburg

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 27 Desember 2012 17:58 WIB

Sejumlah kendaraan memadati Jl. Malioboro, Yogyakarta, Selasa (21/8). ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menelurkan gagasan baru membuat kantong parkir bawah tanah di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta untuk mengatasi kemacetan di kawasan sekitar Malioboro.

“Sekarang yang saya pikirkan, bagaimana agar bisa ngerong (membangun parkir bawah tanah) di kawasan Bank Indonesia dan Benteng Vredeburg,” kata Sultan di kantor Gubernur DIY, Kamis, 27 Desember 2012.

Sultan sempat mengusulkan kantong parkir di bawah tanah sekitar 4 tahun lalu di kawasan alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Namun gagasan itu ditentang budayawan. Sedangkan rencana membuat kawasan parkir di lahan bekas Bioskop Indra di depan Pasar Beringharjo hingga kini masih bermasalah dengan pemilik lahan.

Selain kawasan itu, Sultan menunjuk kawasan di sekitar Stasiun Tugu. “Pembangunannya harus satu paket dengan revitalisasi Stasiun Kereta Api Tugu. Kan masih banyak lahan kosong di sana. Jadi DIY kerja sama dengan PT Kereta Api,” kata Sultan. Kebutuhan kantong parkir di Yogyakarta sekitar 30 ribu-40 ribu meter persegi.

Yogyakarta saat ini menghadapi masalah kemacetan lalu lintas, terlebih saat libur panjang di pusat kota. Menurut Sultan, larangan kendaraan masuk ke kawasan Malioboro bukan solusi mengatasi kemacetan di Yogyakarta. Sebab, katanya, larangan itu justru menimbulkan kemacetan di kawasan lain.

“Mau tak mau kendaraan kan di parkir di Jalan Mataram, di Taman Parkir Abu Bakar Ali. Jadinya akan memacetkan kawasan di sekitar Malioboro,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DIY Rani Sjamsinarsi punya solusi lain menangani kemacetan lalu lintas, di luar solusi kantong parkir yang digagas Sultan. Menurut Rani, instansinya kini berupaya mengoptimalkan keberadaan angkutan umum. “Dishubkominfo punya target mengurangi kendaraan pribadi dengan menambah angkutan publik pada 2017,” kata Rani.

Sedangkan optimalisasi jalan untuk arus lalu lintas saat ini yang tengah dilakukan adalah melakukan pelebaran jalan arah timur-barat yang melalui selokan Mataram. Sedangkan untuk selanjutnya adalah jalur selatan-utara. “Itu untuk memecah arus lalu lintas,” kata Rani.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

17 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

57 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

11 Januari 2024

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

4 Januari 2024

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

Warga Kota Depok mengeluhkan dampak proyek pembongkaran dan pembangunan ulang Jembatan Mampang di Jalan Raya Sawangan yang diduga tengah mangkrak itu.

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

30 Desember 2023

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

Kabupaten Bogor selalu ramai setiap akhir tahun, penjabat Bupati Bogor baru dilantik diminta langsung bekerja di kawasan Puncak, antisipasi kemacetan.

Baca Selengkapnya