TEMPO.CO, Jakarta--Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat berencana akan berkunjung ke Prancis dan Cina terkait dengan pembahasan RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Rencananya rombongan ke Prancis akan berangkat besok, Selasa 11 Desember 2012 dipimpin oleh Ketua Komisi Pertanian, Rohmahurmuzy.
"RUU ini untuk merevisi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009," kata Wakil Ketua Komisi Pertanian Ibnu Multazam saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Desember 2012. Dia menyatakan, Prancis dan Cina dikunjungi karena kedua negara tersebut merupakan negara yang dianggap sukses dalam swasembada daging. "Tahun 2014 kan kita mencanangkan swasembada," kata Ibnu.
Dia menjelaskan, di Prancis Komisi Pertanian akan berdialog dengan sejumlah komponen yang bersinggungan dengan masalah peternakan dan penyakit hewan. Prancis disebut sebagai negara yang berhasil menanggulangi penyakit mulut dan kaki pada hewan. "Makanya kami menjadikana kedua negara ini sebagai lokasi kunjungan," kata dia.
Rombongan ke Prancis akan dipimpin oleh Rohmahurmuzy sedangkan rombongan ke Cina akan dipimpin Herman Khaeron. Ibnu menjelaskan, kunjungan ini juga terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi menyangkut pembatalan zona base yang menggantikan country base dalam impor hewan khususnya sapi.
Anggota Komisi Pertanian Viva Yoga Mauladi menerangkan kunjungan ke Prancis dan Cina menjadi penting karena menyangkut persoalan pangan seperti daging, susu, bibit sapi dan sapi betina produktif. Rencananya Dewan akan bertemu dengan kementerian bidang peternakan untuk meninjau pemberantasan penyakit hewan.
Rencanya DPR akan belajar mengenai sistem manajemen, teknologi dan persiapan sumber daya manusia. Dia menyatakan studi banding ini menjadi penting untuk memahami suasana kebatinan undang-undang. Rencananya rombongan ke Prancis dan Cina berjumlah 8 dan 9 orang. Meski dikritik, tampaknya program studi banding DPR akan terus berlanjut.
