Boediono Cerita Sejarah Wayang  

Reporter

Minggu, 25 November 2012 06:45 WIB

Boediono. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik saat Wakil Presiden Boediono menyampaikan sambutannya dalam pembukaan Wayang Summit 2012 di Silang Monas Selatan, Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu malam, 24 November 2012.

Selain menjelaskan manfaat wayang dalam membina dan membangun karakter bangsa, Boediono juga bercerita tentang sejarah wayang. "Di masa yang lalu, wayang adalah wujud dari upaya penggambaran nenek moyang yang menceritakan kehidupan manusia," kata Boediono di hadapan hadirin yang datang ke perhelatan wayang tersebut.

Boediono menjelaskan, dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia meyakini bahwa setiap benda yang hidup pasti memiliki roh. "Ada yang baik dan jahat," ujarnya.

Jadi, saat itu, atau sekitar tahun 1.500 Sebelum Masehi, menurut Boediono, dibuatlah wayang dalam bentuk gambar ilusi bayangan atau dalam bahasa Jawa disebut "Wewayangan".

"Agar terhindar dari gangguan roh-roh jahat, kemudian wayangan tersebut disembah dan diberi sesajen," ucap Pak Boed, panggilan Boediono.

Namun, setelah agama-agama besar masuk ke Indonesia, wayang berubah peran menjadi alat peragaan untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama. "Sehingga muncullah banyak lakon yang disesuaikan dengan konteks ajarannya, yang mengusung dan bermetamorfosis dengan realita zamannya."

Menurut Boediono, di era modern ini, wayang merupakan sebuah kesenian dan warisan budaya klasik yang mengakar turun-temurun.

Wayang, kata Boediono, berasal dari kata "wayangan", yang berarti sumber pengilhaman untuk menggambarkan wujud tokoh dan cerita yang terlihat jelas dalam hari si penggambar.

Wayang juga bisa diartikan sebagai bayangan atau cermin. "Karena dalam kesenian wayang terdapat beberapa pencerminan karakter manusia yang sangat dalam dari tokoh-tokoh yang diusung para dalang," ucap dia.

Karena itu, menurut Boediono, wayang adalah media efektif yang dapat memerankan sekaligus beberapa fungsi sosial.

Antara lain, sebagai sarana kesenian, sarana hiburan santai, sarana pernyataan jati diri, sarana pembauran, sarana pendidikan, sarana pemulihan ketertiban, serta sarana terapi atau penyembuhan. "Dan sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis atau ritual," kata Boediono.

PRIHANDOKO

Berita lain:
Video Jokowi Ahok Ditonton 5 Juta Orang

Pergub Parkir Disomasi David, Jokowi Malah Senang

Plafon Perpustakaan UI Ambruk, Seperti Bom

Rieke, Alhamdulillah Saya Tidak ''Oon'' Beneran

Kaskus Pesta Ulang Tahun, Senayan Penuh Gan!

Berita terkait

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.

Baca Selengkapnya

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.

Baca Selengkapnya

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.

Baca Selengkapnya

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.

Baca Selengkapnya

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.

Baca Selengkapnya

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.



Baca Selengkapnya