Wartawan Korban Pemukulan Akan Temui Dewan Pers  

Reporter

Jumat, 19 Oktober 2012 15:09 WIB

Seorang oknum TNI menindih dan mencekik wartawan foto Didik Herawanto dari media Riau Pos saat setelah pesawat HAWK 200 jatuh di pemukiman warga Pasir Putih kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa, (16/10). ANTARA/HO/Fachrozi Amri

TEMPO.CO, Riau - Solidaritas wartawan Riau memutuskan untuk mengutus para korban pemukulan anggota TNI AU dan lintas organisasi wartawan Riau ke Jakarta. Pengiriman ini dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada Dewan Pers, DPR RI, dan pihak terkait lainnya yang dianggap perlu.

"Kita sudah memutuskan untuk memberangkatkan para korban pemukulan dan sejumlah organisasi wartawan di Riau ke Jakarta. Ini sebagai bentuk tindak lanjut sejumlah aksi penentangan terhadap kekerasan jurnalis," ujar Syahnan Rangkuti, koordinator aksi solidaritas tersebut, Jumat, 19 Oktober 2012, di Pekanbaru.

Menurut Syahnan, pihaknya ingin agar masukan yang diberikan kepada Dewan Pers dan DPR RI tidak bias, apa adanya, dan langsung oleh para korban. Pertemuan juga hendaknya diikuti oleh Dewan Pers dan organisasi wartawan. "Meski Komisi I DPR RI sudah ke Pekanbaru dan menyimpulkan tetap adanya penegakan hukum, kita juga akan memberikan masukan kepada Dewan Pers dan pihak terkait lainnya tentang kejadian itu," kata dia.

Dalam rapat yang digelar di kantor Persatuan Wartawan Indonesia, Jalan Sumatera, Pekanbaru, siang ini, beberapa kesepakatan sudah disetujui oleh sekitar 50 wartawan dari berbagai media dan organisasi wartawan. Rapat masih berlangsung untuk membicarakan teknis keberangkatan.

"Intinya, kita berharap Dewan Pers, DPR RI, dan pihak TNI mengeluarkan semacam standar operasional saat ada kejadian seperti ini yang menyangkut militer, tanpa harus bertentangan dengan UU Pokok Pers dan kode etik," kata Syahnan, yang juga wartawan Kompas.

Di tempat yang sama, sejumlah korban pemukulan menyatakan dukungan mereka atas rencana pertemuan dengan Dewan Pers dan pihak lainnya di Jakarta. Sebelumnya, telah berlangsung pertemuan antara para korban dan pemukul. Namun, menurut mereka, hal itu menyangkut saling memaafkan antarpribadi.

"Persoalannya, ini sudah menyangkut profesi dan institusi. Kita sudah saling memaafkan, namun proses hukum hendaknya tetap berjalan," kata Didi Erwanto, wartawan Riau Pos, yang dicekik dan dipukul saat meliput jatuhnya pesawat tempur Hawk 200 di Desa Pandau Jaya, Siak Hulu, Selasa lalu. "Penegakan hukum akan menjadi contoh ke depannya, dan kekerasan seperti ini tidak terulang lagi," ujar Fachri Robbyanto, wartawan RTV, yang juga korban pemukulan.

Adapun Komandan Pangkalan Angkatan Udara Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, menyebutkan saat ini pihaknya masih memeriksa para anggotanya. "Masih diperiksa, dan kita belum tahu jenis hukuman apa nantinya. Tergantung pemeriksaaan," kata Bowo kepada Tempo.

RIYAN NOFITRA | JUPERNALIS SAMOSIR

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

37 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

37 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

37 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya